Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan telah menghapus subsidi atau Public Service Obligation (PSO) untuk lima kereta api (KA) ekonomi pada tahun 2019.

Kelima KA tersebut adalah KA Logawa (Purwokerto–Jember), KA Brantas (Blitar–Pasarsenen), KA Pasundan (Surabaya Gubeng–Kiaracondong Bandung), KA Gaya Baru Malam Selatan (Surabaya Gubeng–Pasarsenen), dan KA Matarmaja (Malang–Pasarsenen).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa harga tiket kelima kereta api ekonomi tersebut tidak akan naik meskipun PSO telah dicabut. Hal tersebut sudah dibicarakan dengan pihak PT KAI.

"Beberapa catatan kemarin ada jurusan ekonomi yang seolah-olah subsidinya dicabut. Kita sudah ada sepakat dengan PT Kereta Api, tidak ada kenaikan harga satu rupiah pun," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (4/1).

"Harganya sama dengan yang lalu. Tetap sama. Saya nyatakan kepada masyarakat. Karena kita melihat bahwa ini adalah kebutuhan masyarakat. Jadi kita concern tentang itu," ungkapnya.

Menurut Menhub Budi, harga tiket yang terjangkau tentu akan menaikkan animo masyarakat untuk menggunakan kereta api. Dengan demikian, kereta api dapat menjadi moda transportasi andalan masyarakat.

"Makin banyak masyarakat naik makin kita happy. Karena kemacetan di jalan-jalan itu berkurang kecelakaan juga kurang, tepat waktu terjadi, rasa puas masyarakat akan terjadi," ujar dia.

"Ke depan kereta api akan jadi andalan. MRT akan dioperasikan, Jakarta Surabaya akan kita bangun , LRT ini jadi bagian yang tidak terpisah baik dari masyarakat perkotaan maupun dari pedesaan ke kota," tandasnya.