Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MenESDM: Indonesia Miliki Potensi 23.000 MW Geotermal yang Baru Dimanfaatkan 2.100 MW

MenESDM: Indonesia Miliki Potensi 23.000 MW Geotermal yang Baru Dimanfaatkan 2.100 MW Menteri ESDM RI Arifin Tasrif di Blok Cepu. ©2021 Pertamina

Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyaksikan, pengeboran eksplorasi geothermal perdana slim hole CKK-01 di WPP Cisolok, Jawa Barat. Dia menyebut, pengeboran ini merupakan yang pertama kali dilakukan untuk wilayah ini.

Menteri Arifin mengatakan, Indonesia memiliki potensi 23.000 megawatt (MW) geotermal. Di mana baru 2.100 MW yang berhasil dimanfaatkan.

"Indonesia punya potensi 23.000 MW geotermal yang baru dimanfaat 2.100 MW, masih banyak lagi yang harus kita manfaatkan," kata Menteri Arifin dalam keterangan pers secara daring, Jumat (3/9).

Menteri Arifin mengatakan, tuntutan dunia saat ini adalah menggunakan energi bersih yang dapat menggantikan energi fosil. Sebab, energi fosil jadi salah satu pemicu perubahan iklim.

"Tuntutan dunia saat ini adalah menggunakan energi yang bersih menggantikan energi fossil. Karena menghasilkan emisi karbon yang memicu perubahan iklim," jelasnya.

Dia menambahkan, investasi listrik dari panas bumi selama ini kurang diminati karena biaya operasional yang cukup tinggi. "Selama ini panas bumi tidak kompetitif, karena biaya-biayanya sangat besar," jelasnya.

Kado HUT ke-76 RI: Teknologi Geothermal Pertama di Dunia Karya Perwira Pertamina

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), terus berinovasi demi mempercepat pengembangan energi panas bumi di Tanah Air. Salah satunya, inovasi yang diciptakan Perwira Pertamina, yaitu Husni Mubarok.

Production Enginer PGE ini berhasil mengembangkan sistem pengukuran laju alir dua fase atau two phase flow meter sebagai terobosan teknologi geotermal pertama di dunia.

Teknologi fluida dua fasa karya Husni Mubarok ini sekaligus menjadi persembahan PGE untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-76. "Ini hadiah sederhana dari kami untuk negeri ini," kata Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto.

Bermula dari penelitian saat mengambil program doktoral di Selandia Baru, Husni mengembangkan sistem pengukuran laju alir dua fase atau two phase flow meter. Teknologi ini berfungsi untuk memastikan data real-time fluida geotermal pada sumur produksi. Dengan begitu, bisa dipastikan performa operational excellence suatu sumur panas bumi sehingga kualitas sumur pun bisa terjaga.

Husni menyatakan, ide ini muncul saat dia kuliah di University of Auckland. Husni memulainya dengan mengidentifikasi persoalan yang terjadi pada sumur geotermal. "Saya melihat belum ada teknologi yang mengukur fluida dua fase geotermal. Selama 3,5 tahun kuliah di Selandia Baru, saya fokus memikirkan bagaimana menciptakan teknologi ini," kata Husni yang memulai kuliahnya pada 2016.

Penelitian Husni mendapat dukungan langsung dari PGE dan pemerintah Selandia Baru. Perusahaan energi di negara itu pun bersedia memfasilitasi penelitiannya. Yaitu dengan memberikan fasilitas percobaan di sejumlah sumur mereka. Dari situlah Husni bisa menemukan komposisi yang tepat untuk bisa menghasilkan teknologi mengukur fluida dua fase yang bisa diimplementasikan di sumur geotermal.

Lantas apa keunggulan dari teknologi geotermal pertama di dunia ini? Yang jelas, dengan teknologi karya anak bangsa ini perusahaan geotermal bisa memonitor sumur saat produksi. Perusahaan pun bisa mengatasi potensi masalah di sumur geotermal tanpa mengganggu produksi.

"Yang tak kalah penting, staf atau pekerja di bagian produksi bisa memprediksi sumber daya yang ada di lapangan. Alat ini bisa memprediksi berapa lama produktivitas sumur geotermal," kata Husni.

Saat ini, teknologi fluida dua fase ini masih dalam tahap field prototype untuk pengujian operasi di lapangan panas bumi. Jika tahap ini rampung, penggunaannya bisa diterapkan lebih luas lagi. Untuk pelaksanaan pengujian, PT PGE sudah menandatangani kerja sama dengan PT Elnusa Tbk, yang juga anak usaha Pertamina. Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dan Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir pada 3 Juni 2021.

"Setelah dilakukan uji operasi, teknologi ini diharapkan dapat digunakan secara luas. Ini juga menjadi kontribusi PGE terhadap pengembangan teknologi geotermal di Indonesia maupun dunia internasional," ujar Ahmad Yuniarto.

Ditargetkan produk ini bisa launching dan diproduksi secara komersial pada akhir 2021 atau awal 2022.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.

Baca Selengkapnya
101 Warga Keracunan Gas, PT Sorik Marapi Geothermal Power Pastikan Tak Ada Kebocoran Saat Aktivasi Sumur
101 Warga Keracunan Gas, PT Sorik Marapi Geothermal Power Pastikan Tak Ada Kebocoran Saat Aktivasi Sumur

Ratusan orang itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas hidrogen sulfida.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi
Tak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi

Menurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan
Perusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan

Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini

Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya

Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.

Baca Selengkapnya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya
Ternyata Tak Mudah Bangun Pembangkit Nuklir di Indonesia, Ini Dia Sejumlah Hambatannya

Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup
Terungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup

Melalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.

Baca Selengkapnya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun

Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya