Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap etalase ritel modern akan semakin dipenuhi produk halal yang tidak hanya berasal dari merek besar, tetapi juga produk-produk halal dari UMKM di seluruh daerah Indonesia. Dengan demikian, masyarakat lebih mudah mengakses produk halal.

Menurutnya, langkah ini dapat membuat produk-produk UMKM semakin naik kelas. Sehingga, dia mengimbau agar kerja sama seluruh pihak terkait dapat terus terjalin untuk keberlanjutan upaya ini.

"Saya berharap jalinan kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut. Saya juga mengapresiasi kontribusi aktif seluruh pihak yang telah saling menopang sehingga keran-keran pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif terus mengalir untuk memakmurkan seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok Indonesia," kata Maruf Amin di acara Halal Industri Event 2022 di Halal Center Indonesia, Selasa (24/5).

Dia pun memberikan dua arahan, bahwa kelangsungan bisnis ritel UMKM ini menuntut keterlibatan seluruh aktor dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah untuk saling menyangga dan bekerja sama.

"Pertama, kesadaran untuk saling menopang antar pemangku kepentingan akan menciptakan solusi-solusi untuk beragam masalah seperti pendanaan riset dan pengembangan, penguasaan inovasi dan teknologi, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, hingga akses pasar," paparnya.

Sebab, tanpa dukungan riset dan inovasi, kita akan kehilangan peluang besar untuk ekspor produk halal, baik ke negara-negara OKI maupun non-OKI. "Selain itu, kolaborasi riset akan mendorong inovasi pada industri produk halal, termasuk untuk memenuhi kebutuhan bahan dan produk substitusi impor," lanjutnya.

Kedua, dia berharap adanya dukungan antara industri besar ke industri kecil atau UMKM. Dia pun mengisahkan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke daerah di mana banyak mengamati UMKM-UMKM yang dapat menembus pasar ekspor dengan saling mendukung satu sama lain dan berinovasi.

"Saya berharap industri besar dapat mendukung UMKM, di antaranya melalui fasilitasi inkubasi bisnis, pendanaan kreatif, penguatan kapasitas dan literasi, maupun pengintegrasian global halal hub," tandasnya.

Reporter: Delvira H.

Sumber: Liputan6.com [azz]

Baca juga:
RI Bisa Ambil Peluang Ekspor Produk Pangan Halal Meski Ada Krisis
Proses Panjang Mengganti Logo Halal
Sertifikasi Halal Gratis, Kemenag Siapkan 25.000 Kuota untuk UMK
Kenali Jenis, Tarif dan Kriteria Usaha Saat Urus Sertifikat Halal
Jangan Sampai Bayar Lebih, Ini Tarif Resmi Permohonan Sertifikasi Halal
INFOGRAFIS: Ada Label Halal Indonesia, Bagaimana dari MUI?