Lebaran, pengusaha ritel pangkas target pendapatan
Merdeka.com - Perlambatan ekonomi dalam negeri berdampak penurunan daya beli masyarakat. Alhasil, para pengusaha ritel terpaksa memangkas target pendapatan pada masa Lebaran Idul Fitri.
Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa.
"Triwulan pertama di ritel terjadi perlambatan dan belum ada perubahan signifikan saat triwulan kedua ini," ujar Handaka saat dihubungi merdeka.com, Kamis (16/7).
Untuk itu, lanjut Handaka, pihaknya menurunkan target pendapatan sebesar 5 persen menjadi 10 persen.
"Biasanya dari tahun ke tahun saat Lebaran target pendapatan kita naikkan 15 persen. Cuma tahun ini dipatok 10 persen saja," tuturnya.
Handaka berharap agar pemerintah segera mengoptimalkan anggaran belanja. Ini agar roda perekonomian nasional terangsang untuk berputar.
"Dengan perbaikan penyerapan APBN, gunakan dengan cepat dan bijak maka akan menaikkan konsumsi domestik dan otomatis membuat ekonomi berjalan kan," tandasnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaDenda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAan kemudian menyinggung 123 juta orang melaksanakan mudik dan dan berwisata selama libur Idulfitri 1444 H atau pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDi GT Cengkareng peningkatan volume kendaraan yang bertransaksi sebesar 10,18 persen atau 81.669 kendaraan.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca SelengkapnyaPotensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca Selengkapnya