Langkah Bank Indonesia hadapi rencana kenaikan suku bunga The Fed
Merdeka.com - The Federal Reserve atau The Fed diprediksi masih akan menaikkan suku bunga acuan satu kali lagi tahun ini, sementara tahun depan bank sentral AS tersebut diprediksi menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali. Meskipun demikian Bank Indonesia (BI) masih belum menentukan sikap (stance) kebijakan moneter ke depan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan Bank Indonesia akan memantau perekonomian terlebih dahulu pada RDG selanjutnya sebelum menentukan sikap kebijakan moneter yang akan diambil.
"Ke depannya bagaimana? Jawabannya kita kalibrasi lagi waktu RDG (Rapat Dewan Gubernur) yang akan datang," kata dia, di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (26/10).
"Kita perkiraan yang waktu menentukan suku bunga itu sudah kita perkirakan akhir Desember akan ada kenaikan Fed Fund rate lagi tahun depan dua, tiga kali lagi, 2020 dua kali lagi," sambungnya.
Perry menyebut, arah kebijakan Bank Indonesia masih kepada stabilisasi nilai tukar rupiah dan membuat aset keuangan lebih banyak menarik investor.
"Policy objek kita untuk memastikan aset keuangan dalam negeri khususnya fix income itu menarik," tegas Perry.
Bank Indonesia, lanjut Perry, akan memantau perekonomian terlebih dahulu pada RDG selanjutnya sebelum menentukan sikap kebijakan moneter yang akan diambil.
"Karena The Fed-nya nanti akan memberikan komunikasi. Bagaimana BI rate kita diskusi lagi nanti kami diskusikan lagi. Bulan depan itu kan akan ada data baru. Nanti kita hitung lagi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor
Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya