Kerja Sama Perdagangan RI - Argentina Dinilai Langkah Tepat Kembangkan Pasar Ekspor
Merdeka.com - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi menyebut bahwa upaya peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Argentina merupakan langkah yang tepat.
Fithra mengatakan, hal ini merupakan langkah penting karena Argentina merupakan salah satu hub atau pintu penting perdagangan di kawasan Amerika Selatan.
"Berdasarkan kajian yang pernah LPEM UI lakukan, pemetaan non-tradisional partner untuk wilayah Amerika Latin selain Brasil itu ada Chili, Peru, dan Argentina," ujarnya seperti dikutip Antara, Rabu (15/5).
Fithra mengatakan, upaya penguatan pasar ekspor non-tradisional ini sangat penting sebagai antisipasi dari masih tingginya tensi perang dagang yang terjadi di negara-negara maju.Selain itu, rencana melakukan barter produk, antara lain produk karet dan minyak sawit (CPO), untuk memperkuat neraca perdagangan dengan Argentina, juga merupakan langkah yang patut mendapatkan apresiasi.
Menurut dia, dua komoditas tersebut, saat ini tidak hanya terpukul oleh perang dagang, namun juga pengenaan nontariff measure (NTM) yang makin gencar diberlakukan negara-negara tujuan ekspor tradisional.
Untuk itu, rencana barter ini dapat menjadi alternatif pemerintah guna optimalisasi produk karet maupun CPO Indonesia yang produksinya makin berlimpah.
"Dengan kita mengambil langkah berkunjung ke sana (Argentina) dan kalau bisa ada sebuah perjanjian yang konkrit saya rasa itu merupakan 'first-mover advantage'," kata pakar perdagangan internasional ini.
Secara keseluruhan, Fithra mengatakan kerja sama perdagangan ini bukan merupakan fenomena positif karena juga dapat menimbulkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendorong PDB nasional.
Saat ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sedang melakukan kunjungan kerja ke Argentina dan Chili untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara Amerika Selatan.Kunjungan ini dibutuhkan sebagai upaya diversifikasi pasar ekspor seiring dengan kinerja perdagangan internasional yang diproyeksikan masih terdampak oleh perang dagang.
Kerja sama ekonomi Indonesia dengan Argentina juga memiliki nilai geostrategis karena keduanya bisa mempunyai akses untuk memasarkan produk masing-masing di kawasan Asia Tenggara maupun Amerika Selatan.
Dalam kesempatan ini, Indonesia menawarkan kerja sama perdagangan dengan Argentina melalui pola counter trade untuk menekan defisit neraca perdagangan yang tercatat sebesar USD 1,2 miliar pada 2018.
Melalui pola barter gaya baru ini, Indonesia menawarkan produk-produk unggulan kepada Argentina seperti karet, CPO, suku cadang otomotif dan pesawat CN 235. Enggartiasto Lukita mengharapkan skema perdagangan tersebut bisa menyeimbangkan neraca perdagangan nasional agar tidak lagi defisit dalam dua-tiga tahun ke depan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu
Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!
Baca SelengkapnyaPemerintah Bidik Afrika dan Amerika Latin buat Impor Minyak dan Gas
Negara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal
Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaTak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar
Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaKini Jadi Pasar Tradisional Standar Nasional, Ini 5 Fakta Menarik Pasar Wates Kediri
Pasar ini bisa jadi pilihan wisata setelah puas menjelajahi objek wisata alam Gunung Kelud karena letaknya berdekatan.
Baca Selengkapnya