Kenalkan Taiki, Pengusaha Tempe di Jepang yang Pernah Kuliah di Indonesia
Dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia selama setahun.
Dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia selama setahun.
Seorang pria bernama Taiki Miyazaki sukses menjadi pembuat tempe di Jepang. Hasil tempe yang dibuat dijual ke restoran milik keluarga yang menjadikan tempe sebagai salah satu menunya. Melansir dari BBC, pada 2015, Taiki masih berstatus sebagai pelajar dari Universitas Kokushikan, Tokyo. Dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia selama setahun.
Bahkan hampir setiap hari mengkonsumsi tempe.
Sepulangnya dari Indonesia, Taiki tergabung dengan sebuah kelompok lokal dan tergerak untuk melestarikan pangan tradisional. Kebetulan fokus organisasi ini untuk menangani masalah sosial dan lingkungan di daerahnya.
Sebagai penggemar tempe, Taiki pun memiliki ide membuat tempe menggunakam kedelai tsukui. Di situlah dia kembali lagi ke Indonesia untuk mempelajari cara membuat tempe.
Memang perjalanan seorang penggiat tak pernah mulus. Pada 2018, Taiki mulai memproduksi tempe di Jepang. Namun hal yang tak mengenakan pun terjadi. Jepang sebagai negara 4 musim membuat proses pembuatan tempe semakin sulit. Tak berhenti dari situ, dia mulai berpikir cara agar tempe yang dibuat berhasil. Taiki pun akhirnya membuat tempat khusus pembuatan tempe dengan mengatur suhu dan kelembapan di ruangan itu. Letak ruangan itu ada di belakang restoran.
Restoran milik keluarga Taiki ini menawarkan menu makanan berbahan dasar kedelai. Antara lain tempe kari dan tempe goreng. Tempe buatan Taiki pun tidak hanya bisa dinikmati di restoran. Dia juga menjual tempe ke pasar-pasar tradisional dalam kemasan berukuran kecil.
Alasan terbesar Taiki menjadi pengusaha tempe karena dia mencintai makanan berbahan dasar kedelai dan ingin melestarikan kedelai lokal asal Jepang saja. Tak hanya itu, dia juga ingin membantu para lansia di daerahnya.
"Di Jepang kan banyak orang berusia lanjut dan mereka kurang kuat ototnya, jadi mereka kurang bisa beraktifitas dengan baik.," kata Taiki.
"Lalu bagaimana caranya supaya sehat, harus banyak makan protein. Tempe itu kan kedelai fermentasi ya, jadi gampang dicerna oleh tubuh," kata Taiki.
Hal itu dikatakan Ketua KY Amzulian Rifai dalam Seminar Internasional Komisi Yudisial (KY) membahas jaminan keamanan hakim dan persidangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kebebasan berpendapat di Indonesia sedang mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Seoul menggelar program pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur bahasa asing. Program tersebut masuk MUIR.
Baca SelengkapnyaSeribu kasus kebakaran terjadi di DKI Jakarta dalam kurun waktu satu tahun.
Baca SelengkapnyaJohn Kei ditahan di Nusakambangan terkait pengeroyokan di sejumlah tempat di Jakarta hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar dan Mahfud MD akan memulai kampanye dari wilayah timur dan barat Indonesia hingga bertemu di titik tengah Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsai mendengar niat baik Prabowo, Grace mengaku lega. Sebab dengan demikian maka masa depan Indonesia bisa lebih cerah.
Baca SelengkapnyaDalam program ini, DLHK bekerja sama dengan SPEAK Indonesia
Baca SelengkapnyaPihak pabrik hingga kini belum memberikan bantuan kepada warga akibat kebakaran tersebut.
Baca Selengkapnya