IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Cermati Saham Berikut
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak menguat usai rilis GDP di level 5.02 persen di atas konsensus dan mendorong kepercayaan investor. Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menjelaskan, indeks dapat bergerak rebound dengan support resistance 6213-6320.
"Dari global, investor kini mengawasi tanda-tanda AS dan China menuju kesepakatan perdagangan. China sedang meninjau lokasi di AS tempat Xi Jinping akan bersedia bertemu dengan Trump untuk menandatangani pakta perdagangan fase pertama," ujarnya, Rabu (6/11).
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan memproyeksi IHSG dari sisi teknikal akan menguat di kisaran 6.207-6.304. "Candlestik pattern mengindikasikan potensi penguatan lanjutan pada indeks di bursa saham hari ini," ulas dia dalam risetnya.
Menurutnya, investor pada hari ini bisa mengoleksi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Sementara itu, Dennies menganjurkan untuk membeli saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya