IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Merdeka.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 7,58 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.912,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,19 poin atau 0,32 persen ke posisi 981,89.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan indeks saham berada pada rentang 6.702 hingga 6.954. Pergerakan IHSG berhasil mencetak rekor baru all time high secara penutupannya.
"Kenaikan juga ditunjang oleh arus capital inflow yang tercatat mengalir deras kembali ke dalam pasar modal Indonesia," kata William dalam riset harian, Jakarta, Kamis (24/2).
Selain itu, William mengatakan, potensi pergerakan masih akan diwarnai oleh laporan kinerja emiten yang disinyalir menunjukkan kinerja yang stabil sepanjang 2021.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," jelasnya.
Adapun beberapa saham pilihan pada perdagangan hari ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
- ITMG
- TLKM
- AALI
- BBNI
- CTRA
- BBCA
- ASII
- TBIG
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya