Hingga Awal November, Jumlah Merchant QRIS Capai 12 Juta
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pedagang (merchant) yang menjadi pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi pembayaran telah mencapai 12 juta hingga awal November 2021. Angka ini meningkat dibandingkan akhir 2020 sebanyak 5,8 juta atau melebihi target perluasan QRIS yang dicanangkan BI bersama pelaku industri pada Februari 2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, penerapan pembayaran nirsentuh QRIS untuk transaksi di berbagai sektor telah memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat itu di antaranya mampu mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, mengurangi risiko penularan COVID-19, bahkan memajukan UMKM.
"Ke depan, penggunaan yang lebih intens serta dukungan seluruh pihak termasuk masyarakat akan semakin mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional," kata Perry dikutip Antara, Selasa (2/11).
Dia menambahkan pencapaian ini juga tidak lepas dari dukungan dan sinergi berbagai pihak, khususnya Pemerintah Pusat dan Daerah, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), dan seluruh elemen masyarakat.
"Kolaborasi segitiga (triangle collaboration) antara BI, pemerintah, dan industri, baik di tingkat pusat maupun daerah, akan semakin diperkuat," tambah Perry Warjiyo.
Sementara itu Ketua Umum ASPI Santoso Liem menyambut baik pencapaian tersebut sebagai upaya kontribusi industri sistem pembayaran untuk membantu aktivitas masyarakat di tengah pandemi.
"Industri berkomitmen akan terus memperluas akseptasi QRIS di berbagai sektor, serta mengedukasi dan mengajak masyarakat menggunakannya, untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia," katanya.
Dia memastikan pelaku industri siap membantu masyarakat memasuki era ekonomi dan keuangan digital, dengan memanfaatkan jaringan yang luas di berbagai daerah, termasuk penggunaan pendaftaran daring.
Saat ini QRIS telah digunakan mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah, dan besar, pada berbagai sektor usaha, serta juga digunakan untuk donasi sosial keagamaan di seluruh provinsi dan kabupaten/kotamadya.
Sejak diimplementasikan pada 1 Januari 2020 BI terus memperkuat kebijakan QRIS untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien, serta mendukung program Pemerintah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga Desember 2023, transaksi QRIS mencapai Rp225 triliun
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPembayaran tol saat ini masih mengikuti karakteristik dari pengguna yang dirasa masih memadai.
Baca SelengkapnyaTransaksi QRIS Tahun 2023 tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnya