Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fuad Rahmany dijagokan gantikan Darmin pimpin BI

Fuad Rahmany dijagokan gantikan Darmin pimpin BI dirjen pajak dan pimpinan kpk. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, berharap calon Gubernur Bank Indonesia terpilih adalah seorang sosok yang mengerti aspek makro prudensial. Pasalnya, ke depan tugas BI akan lebih berat dalam mengurusi ekonomi makro.

"Ke depan BI fokus ke makro prudensial dibandingkan mikro prudensial. Jadi kita harapkan orang dengan wawasan yang makro," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (22/2).

Destry meyakini sosok Dirjen Pajak Fuad Rahmany, Plt Kepala Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono dan Halim Alamsyah memiliki kriteria-kriteria sebagai Gubernur BI. Pasalnya, nama-nama tersebut yang digadang-gadang menggantikan Darmin Nasution.

"Pak Darmin (Nasution) pun sebenarnya oke, cuma tidak tahu. Tapi kan ada masalah beliau mau pensiun dan lain-lain," tutur dia.

Seperti diketahui, bursa pemilihan calon Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 segera bergulir. DPR menunggu Presiden menyerahkan nama-nama kuat calon Gubernur Bank Indonesia. Spekulasi pun bermunculan.

Beberapa nama diproyeksi menjadi pilihan Presiden untuk diserahkan ke DPR. Namun, tidak sedikit yang masih memberi dukungan kepada Gubernur BI saat ini, Darmin Nasution.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia
Sosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia

Pria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beredar Kabar Sri Mulyani akan Mundur dari Menteri Keuangan
Beredar Kabar Sri Mulyani akan Mundur dari Menteri Keuangan

Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Bank BTN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Ini Dia Susunan Terbarunya
Bank BTN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Ini Dia Susunan Terbarunya

Perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.

Baca Selengkapnya