Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalam setahun, desa di Riau ini berhasil kembangbiakan kambing 195 persen

Dalam setahun, desa di Riau ini berhasil kembangbiakan kambing 195 persen kambing. shutterstock

Merdeka.com - Kelompok petani di Desa Kesuma yang berlokasi di daerah pelosok Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, berhasil mengembangbiakan kambing sehingga menambah populasi ternak hingga 195 persen dalan satu tahun. Peningkatan jumlah ini dari 40 ekor menjadi 118 ekor dalam setahun.

"Budidaya kambing kini jadi unggulan. Dari 40 ekor kambing, bisa bertambah jadi 118 ekor dalam satu tahun. Warga sampai bikin syukuran, dan potong tiga kambing dari hasil ternak itu," kata Ketua Lembaga Kesuma Abadi, Tuharno kepada Antara di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Jumat (10/11).

Desa Kesuma berjarak sekira 160 kilometer dari Kota Pekanbaru, yang terdiri dari lima dusun dengan total populasi sekitar 8.000 kepala keluarga. Permukiman warga berada didaerah pelosok, dengan kondisi infrastruktur mayoritas masih berupa jalan tanah. Desa tersebut sebagian ada yang berada di kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo, dan ada yang masuk ke area konsesi perusahaan industri kehutanan PT Arara Abadi anak perusahaan APP Sinar Mas.

Tuharno mengatakan, warga merintis pengembangbiakan kambing dengan memanfaatkan bantuan dari PT Arara Abadi, anak perusahaan APP Sinar Mas melalui program Desa Makmur Perduli Api (DMPA). Bantuan itu bergulir sejak 4 November 2016, dan khusus untuk budidaya kambing berawal dari 40 ekor.

Dalam lembaga petani tersebut, lanjutnya, terdiri dari delapan paket atau kelompok berisi dua orang petani. Mereka mendapat pelatihan dan pendampingan sebelum setiap kelompok diberi bantuan lima ekor kambing. Tujuan peternakan itu adalan pengembangbiakan, sehingga bantuan yang didapat berupa satu ekor kambing pejantan dan sisanya betina.

Menurut pria berusia 53 tahun ini, keberhasilan pengembangbiakan kambing itu tidak lepas dari pemilihan kambing unggulan dan kesungguhan petani untuk merawatnya. "Dari awal kambing datang sudah ada yang bunting, artinya induk kambing yang dipilih sudah bagus. Empat kambing betina akhirnya beranak masing-masing dua anak, dan tidak lama setelahnya ada yang beranak lima ekor lagi," kata Tuharno yang kini memiliki 18 ekor kambing.

Dia bersama seorang peternak lainnya kini bergantian menjaga 18 ekor kambing tersebut mulai dari membersihkan kandang hingga mencari rumput untuk pakan ternak. Dia merasa bersyukur karena sebagian besar warga kini mendapat pekerjaan yang menjanjikan.

"Warga sekarang ada tabungan berupa kambing. Sudah ada yang bisa membangun rumah sedikit-sedikit dari hasil menjual kambing," kata Tuharno yang mengaku dahulu bekerja serabutan sebelum jadi peternak kambing.

Misiran, yang juga seorang peternak kambing, menambahkan bahwa keuntungan yang diperoleh mereka tidak hanya dari hasil menjual kambing, karena kotoran kambing juga punya nilai jual. Menurut dia, peminat kotoran kambing cukup tinggi karena digunakan sebagai pupuk.

"Dari hasil jual telek (kotoran) kambing, kalau ditotal saya sudah dapat untung Rp2 juta," katanya.

Misiran termasuk salah satu yang berhasil, karena kini sudah memiliki 17 ekor kambing. Bahkan, dia kini mulai bisa memenuhi ketentuan kerja sama untuk terus menggulirkan bantuan kambing untuk pembentukan kelompok lainnya.

Dalam program DMPA, kelompok petani wajib menggulirkan lagi enam ekor kambing yang tujuannya agar semakin banyak warga setempat merasakan bantuan tersebut. "Kita sangat berterima kasih kepada perusahaan karena saya dulunya hanya kerja mocok-mocok sebutannya, atau serabutan. Sekarang hampir tiap hari saya kerjanya ngarit mencari rumput dan ada penghasilan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan APP Sinar Mas untuk bekerja sama dalam mengakselerasi pembangunan di lebih dari 100 desa. MoU itu bertajuk "Program Desa Makmur Peduli Api di Desa Daerah Tertinggal dan Kawasan Transmigrasi".

Kemendes bersama APP Sinar Mas telah memetakan lebih dari 100 desa yang akan disasar dalam kerja sama tersebut, dan merupakan target dari program Kemendes PDTT sekaligus desa yang menjadi program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang digagas oleh APP Sinar Mas.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Awalnya Hanya Pedagang Pempek Keliling, Pria Asal Sumsel Ini Sukses Dirikan Industri Batu Bara
Awalnya Hanya Pedagang Pempek Keliling, Pria Asal Sumsel Ini Sukses Dirikan Industri Batu Bara

Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Benarkah Memijat Kepala Dapat Membantu Pertumbuhan Rambut?
Benarkah Memijat Kepala Dapat Membantu Pertumbuhan Rambut?

Banyak orang percaya bahwa memijat kulit kepala dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Yuk, simak kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya