Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia
Teten menilai hal tersebut karena kondisi pasar digital atau ekonomi digital di Indonesia yang cukup kuat.
tiktok shop![Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/23/1700747413600-gjq32.jpeg)
Sejauh ini, Teten juga mengaku sempat ada rencana dirinya melakukan pertemuan dengan Tiktok Shop, namun pertemuan itu belum kunjung terjadi.
![Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/23/1700747421550-wz95d.png)
Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia
Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menegah, Teten Masduki membocorkan bahwa ada informasi menyebut Tiktok Shop telah menjalin komunikasi dengan tiga perusahaan e-commerce di Indonesia.
Menurut Teten, ketiga perusahaan itu yakni Tokopedia, Bukalapak, dan e-commerce yang berada di bawah CT Corp.
Namun Teten belum mengetahui isi dari komunikasi antara tiga e-commerce itu dengan Tiktok Shop.
- Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Diprediksi Capai USD 2 Triliun, Indonesia Kebagian Berapa?
- Penjual di TikTok Shop Akui Peminat Produk Impor di Indonesia Tinggi
- TikTok Shop Resmi Setop Beroperasi Mulai Besok, Menkop Teten Ingatkan Hal Ini
- Jalan Panjang Indonesia Kuasai Peluang Ekonomi Digital di 2030
- VIDEO: Alasan Habib Rizieq Menikah Lagi, Ini Sosok Sang Istri Syarifah Mona
- Pimpinan MPR RI Bertemu SBY di Cikeas, Ini yang Dibahas
![](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/23/1700747473927-o6npv.png)
"Saya tahu ada tiga e-commerce yang sudah dihubungi Tiktok, saya tahunya bukan dari Tiktok-nya, tapi dari mereka yang dihubungi," ujar Teten di Jakarta, Kamis.
Teten pun memiliki keyakinan bahwa cepat atau lambat e-commerce asal China itu pasti kembali buka di Indonesia, baik membuka platform-nya secara mandiri atau berinvestasi di salah satu e-commerce Tanah Air.
![Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/23/1700747504672-x8aqc.png)
Teten menilai hal tersebut karena kondisi pasar digital atau ekonomi digital di Indonesia yang cukup kuat sehingga Indonesia kerap menjadi target bagi para investor di sektor ekonomi digital.
![Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/23/1700747533796-pnhsci.png)
Sejauh ini, Teten juga mengaku sempat ada rencana dirinya melakukan pertemuan dengan Tiktok Shop, namun pertemuan itu belum kunjung terjadi.
![](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/23/1700747554517-z55x5.png)
"Saya waktu itu masih sibuk, pas kita ada jadwal mereka juga nggak siap. Jadi kita agendakan untuk yang akan datang saja, kan ini permintaan mereka yang mau ketemu," kata Teten.
Di Indonesia sendiri menurutnya terdapat 22 juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah masuk ke ranah digital, namun produk-produk UMKM itu masih kalah saing dengan produk dari luar negeri yang memiliki harga lebih murah.
![Cepat atau Lambat, TikTok Shop Bakal Kembali Buka di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/23/1700747570945-2dl81.png)
Dia mengatakan, bahwa pihak TikTok harus mengikuti beberapa syarat atau regulasi agar bisa kembali buka di Indonesia dan bila itu ditaati tentu bisa kembali buka di Indonesia.
"Iya mereka harus (mengikuti) dengan regulasi kita. Jadi kalau TikTok Shop mau buka lagi di Indonesia, pertama dia harus terpisah antara TikTok media sosial dengan
TikTok Shop-nya tidak boleh di dalam satu platform," kata Menkop Teten, saat melakukan konferensi pers acara Rapat Koordinasi Nasional KUMK, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/11) sore.
"Kedua, mereka harus mengikuti aturan perdagangan baru dan ketiga mereka juga harus mengikuti standarisasi produk dan lain sebagainya, supaya tidak ada lagi konsumen yang tertipu dengan menjual barang-barang yang murah tapi kualitasnya rendah. Dan mereka juga harus mengurus izinnya lagi," imbuhnya.