Cari dana segar, PLN sebar obligasi tahap I Rp 2,5 triliun
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I tahap tahun 2013 sebesar Rp 2,5 triliun. Selain itu PLN juga akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I tahun 2013 sebesar Rp 500 miliar.
"Total penerbitan untuk Penawaran Umum Berkelanjutan sebanyak Rp 10 triliun untuk Obligasi dan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2 triliun untuk Sukuk Ijarah," jelas Direktur Utama Nur Pamudji di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Senin (17/6).
Hasil penerbitan obligasi dan sukuk ijarah itu akan digunakan untuk membiayai investasi fasilitas kelistrikan berupa jaringan transmisi dan distribusi di beberapa daerah, seperti Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Nur menjelaskan jangka waktu Obligasi dan Sukuk Ijarah berkelanjutan tersebut ditawarkan selama 10 tahun dan 7 tahun untuk obligasi konvensional. Sedangkan untuk sukuk ijarah selama 7 tahun dengan pembayaran bunga dan cicilan imbalan ijarah setiap 3 bulan Takwim, 30/360.
Adapun penawaran awal, akan dilakukan mulai 17 Juni hingga 21 Juni 2013, kemudian dilanjutkan penentuan kupon dan cicilan imbalan ijarah 24 Juni 2013. PLN berharap dapat memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2013 sehingga dapat melakukan penawaran umum pada 1-2 Juli 2013, dan diakhiri dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2013.
Untuk memperlancar proses penerbitan itu, PLN menunjuk PT Bahana Securities (terafiliasi), PT Danareksa Sekuritas (terafiliasi), PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi) dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaPemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaSanksi denda Rp3,6 miliar itu dijatuhkan kepada empat pihak. Di antaranya, tiga manajer investasi dan satu emiten.
Baca SelengkapnyaSeleksi CPNS 2024 Sediakan 1,2 Juta Formasi, Segini Kuota untuk Penempatan di Ibu Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca Selengkapnya