BPJS Kesehatan Minta Rumah Sakit Pasang Informasi Ketersediaan Tempat Tidur
Merdeka.com - Tidak sedikit peserta BPJS Kesehatan mengeluhkan sulitnya mendapatkan tempat tidur untuk menjalani rawat inap. Seringkali mereka tertolak di fasilitas kesehatan rujukan dengan alasan tidak ada tempat tidur (bed) yang kosong.
"Paling sering dikeluhkan ketika mau masuk rumah sakit itu penuh," kata Deputi Direksi Bidang Kepesertaan, BPJS Kesehatan, Arif Syaefuddin dalam Diskusi Publik dengan tema 'Perlindungan Konsumen Pasien BPJS Kesehatan', Jakarta, Rabu (28/4).
Mengatasi masalah ini, BPJS Kesehatan meminta setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan rujukan untuk memasang informasi terkini ketersediaan tempat tidur. Hal ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi dan menghindari adanya penolakan pasien yang menggunakan penjaminan dari BPJS Kesehatan.
"Makanya kami wajibkan buat display ketersediaan tempat tidur secara real time untuk mengetahui benar atau tidak kesediaan bed-nya," kata Arif.
Tak hanya soal ketersediaan tempat tidur. Penjadwalan operasi juga wajib dilakukan hal yang sama. Sebab banyak keluhan yang ditujukan kepada BPJS Kesehatan terkait tidak pastinya penjadwalan operasi bagi peserta BPJS Kesehatan.
Apalagi pasien kerap mengalami ketidakpastian untuk menjalani operasi. Alasannya banyak pasien serupa dan harus antre panjang.
"Ini juga berlaku untuk penjadwalan operasi yang tidak jelas kapan waktunya," kata Arif.
Antrean Panjang
Begitu juga dengan antrean panjang yang dialami para pasien jaminan BPJS Kesehatan. Mereka kerap harus antre lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di poliklinik rumah sakit. Pendaftarannya pun dilakukan secara berulang. Maka, dalam hal ini, BPJS Kesehatan membuat aplikasi yang memangkas proses pendaftaran berulang untuk memangkas waktu tunggu.
"Kita juga sedang coba supaya pendaftaran langsung ke poliklinik, tentu ini akan memangkas waktu tunggu," kata dia.
Berbagai strategi tersebut sedang dibenahi BPJS Kesehatan bersama rumah sakit atau fasilitas kesehatan terkait. Sehingga pelayanan BPJS Kesehatan meningkat dan menjadi terbuka.
"Kami sudah mulai meningkatkan kualitas pelayanan supaya konsumen percaya karena kami ingin ada saling keterlibatan dan keterbukaan," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 2023 BPJS Kesehatan membayar klaim ke fasilitas kesehatan sebesar 158,8 triliun.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kebenaran informasi, masyarakat dapat menelpon BPJS Kesehatan Care Center 165.
Baca SelengkapnyaFokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Dirut BPJS Kesehatan Seiring Implementasi Kriteria Kelas Rawa Inap Standar: Rumah Sakit Jangan Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Baca SelengkapnyaKurang tidur dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Baca SelengkapnyaPenyedia fasilitas layanan juga perlu membagi ruang rawat berdasarkan jenis kelamin pasien, anak atau dewasa, serta penyakit infeksi atau noninfeksi.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaTidur usai sahur bisa memicu sejumlah masalah kesehatan yang tidak terduga, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca Selengkapnya