Bank Indonesia diramalkan bakal kembali naikkan suku bunga acuan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) diramalkan akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada September mendatang. Adapun saat ini suku bunga acuan atau BI Rate adalah 5,50 persen.
Coorporate Secretary Bank BNI, Ryan Kiryanto menegaskan bahwa BI hampir pasti menaikkan kembali suku bunga acuan sebab bank sentral Amerika Serikat atau The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada September.
"BI hampir pasti menaikkan sekali lagi suku bunga acuannya minimal satu kali ke 5,75 persen. Karena The Fed sudah dipastikan naik 3-4 kali," kata Ryan dalam sebuah acara diskusi di kawasan Kalibata, Jakarta, Selasa (28/8).
Ryan mengungkapkan, bank sentral di negara lain pun melakukan hal yang sama guna melindungi stabilitas nilai tukar mata uang mereka.
"Sementara negara lain sudah menaikkan suku bunganya, tujuannya agar menjaga mata uangnya terhadap Dolar AS," ujarnya.
Dalam pandangan Ryan, kondisi perekonomian Indonesia masih aman sebab inflasi berada pada level yang masih terjaga."Inflasi kita masih terjaga, karena kalau tidak, bisa membuat BI menaikkan bunga lebih dari 5,5 bisa sampai ke 6-8 persen."
Kondisi sebaliknya terjadi di China. Negara tirai bambu tersebut justru sengaja membuat mata uangnya terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar AS. "China sengaja menurunkan mata uangnya dalam menghadapi perang dagang."
Dalam kesempatan serupa, Kepala Ekonom Bank BTN, Winang Budoyo mengatakan BI akan menaikkan suku bunga setidaknya satu kali lagi di tahun ini.
Akan tetapi, kenaikan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi nilai tukar Rupiah. "Dilihat dari nilai tukar Rupiah ke depannya apalagi September ini The Fed akan kembali melakukan rapat dan diperkirakan akan kembali menaikkan. Kita juga harus lihat kondisi Rupiah," ujarnya.
Dia memprediksi jika Rupiah dalam kondisi baik-baik saja maka BI masih akan menahan suku bunga acuan pada September. Namun, jika sebaliknya Rupiah tidak baik-baik saja maka BI dipastikan akan menaikkan suku bunga acuannya.
"Jika Rupiah melemah signifikan BI kembali menaikkan suku bunga acuan. Tapi kalau Rupiahnya stabil tidak bergejolak mungkin saja akan bertahan dan baru akan dinaikan bulan Desember tahun ini."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya