Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Dunia Sarankan Indonesia Adopsi Sistem Asuransi Modern

Bank Dunia Sarankan Indonesia Adopsi Sistem Asuransi Modern Asuransi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Ekonomi Bank Dunia untuk Indonesia Frederico Gil Sander mengatakan, influencer media sosial akan menjadi jutawan di masa depan. Namun demikian, dia mengingatkan para influencer memiliki asuransi hari tua untuk mengamankan pendapatannya.

"Mirip seperti asuransi kesehatan, harus ada dana pensiun. Karena seperti yang kita ketahui, influencer medsos akan menjadi jutawan masa depan," ujar Frederico di Energi Building, Jakarta, Rabu (11/12).

Pekerja informal yang memiliki penghasilan menengah ke atas umumnya tak mendapat bantuan sosial untuk kesehatan dari pemerintah, sehingga banyak influencer tidak memiliki asuransi kesehatan. Padahal penghasilannya di atas rata-rata. Hal tersebut tercermin dalam film yang dibintangi oleh Chiko Jerikho, Bukaan 8.

"Penghasilannya terlalu tinggi untuk menerima bantuan sosial seperti PKH sehingga menerima bantuan sosial tidak bisa. Tetapi menurut rekomendasi Bank Dunia, ini akan mendapat paket asuransi dasar ini termasuk asuransi kesehatan dasar BPJS dan mungkin termasuk asuransi pengangguran," jelasnya.

Untuk membantu influencer mandapat jaminan hari tua, Bank Dunia menyarankan, Indonesia mengadopsi sistem asuransi modern. Sehingga, ke depan jika terjadi sesuatu terhadap keuangan pekerja informal seperti influencer masih memiliki dana melanjutkan hidup.

"Indonesia bisa mengadopsi program perlindungan sosial modern. Di dalam program perlindungan sosial moder, pemerintah akan membayar kredit yang akan memberi pensiun kecil untuk pekerja informal ini," jelasnya.

Pertumbuhan Asuransi Masih Rendah

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berupaya mendorong agar pertumbuhan industri asuransi di Tanah Air dapat lebih besar lagi. Sektor tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan jangka panjang dalam pembangunan infrastruktur.

"Asuransi itu jadi salah satu penopang industri keuangan kita. Karena dengan makin banyak dana tersedia itu akan makin banyak juga dana untuk membangun pembangunan Indonesia termasuk infrastruktur," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12).

Lucky mengakui, sejauh ini memang pertumbuhan industri asuransi di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga Indonesia masih sangat minim.

Oleh karena itu, untuk mendorong pertumbuhan asuransi pihaknya akan melakukan edukasi secara meluas. Dengan demikian, diharapkan tingkat kesadaran berasuransi di masyarakat akan semakin tinggi.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?
Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?

Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.

Baca Selengkapnya
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Angka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.

Baca Selengkapnya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024

Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.

Baca Selengkapnya