Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asia Diramal Bakal Hadapi Krisis Pangan dalam 10 Tahun ke Depan

Asia Diramal Bakal Hadapi Krisis Pangan dalam 10 Tahun ke Depan sawah. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Asia diramal akan menghadapi krisis pangan dalam 10 tahun ke depan. Untuk menghindari ini, Asia membutuhkan investasi hingga USD 800 miliar atau Rp11.000 triliun (USD 1= Rp14.100) untuk pangan. Ini mengacu pada laporan dari PwC, Rabobank, dan perusahaan investasi Temasek.

Asia Food Challenge Report, seperti mengutip laman CNBC, juga mengungkapkan bahwa pengeluaran makanan akan naik lebih dari dua kali lipat. Dari USD 4 triliun pada 2019, menjadi lebih dari USD 8 triliun pada tahun 2030.

"Asia tidak dapat memberi makan dirinya sendiri, dan perlu menginvestasikan USD 800 miliar lagi, dalam 10 tahun ke depan untuk menghasilkan lebih banyak makanan, dan memenuhi kebutuhan kawasan," menurut sebuah laporan.

Prediksi ini juga melihat populasi di Asia mengalami pertumbuhan, sehingga menuntut pangan yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan.

Sementara itu, populasi Asia dapat tumbuh sekitar 250 juta pada sepuluh tahun mendatang, hal itu termasuk dengan Indonesia.

"Jika investasi ini tidak terwujud, kami percaya industri akan berjuang untuk memenuhi permintaan, menghasilkan hasil makanan yang lebih buruk untuk populasi Asia," menurut penulis laporan yang disusun oleh PwC, Rabobank, dan perusahaan investasi Singapura Temasek .

Jika tidak segera diantisipasi terkait pangan, maka akan berada dalam posisi yang buruk dalam 10 tahun mendatang. Dengan investasi USD 800 miliar, dapat digunakan untuk industri pangan pertanian Asia, serta untuk bidang teknologi dan inovasi, yang bisa menjadi jalan keluar mengatasi permasalahan pangan.

"Peluang terbesar untuk sektor pertanian pangan di Asia mungkin di China," kata Anuj Maheshwari dari Temasek.

Investasi Berpeluang Masuk ke China

Alasan investasi berpeluang masuk ke China, karena perusahaan pertanian di negara tersebut sudah menggunakan teknologi canggih, dalam mengelola lahan pertanian.

Misalnya, DJI yang berbasis di Shenzhen memproduksi drone pertanian, yang menyemprotkan pestisida dan pupuk, yang mampu mengantisipasi wabah penyakit.

Menurut perusahaan analisis drone Skylogic Research, perusahaan teknologi China itu, menyumbang lebih dari 70 persen pangsa pasar drone sipil dunia pada tahun 2018.

Itulah sebabnya kota-kota di China seperti Shenzhen, Beijing, dan Shanghai bisa menjadi pusat inovasi agri-pangan yang potensial.

Tempat-tempat ini memiliki pengalaman pertanian pangan, lingkungan peraturan yang kuat untuk startup, dan bakat kompetitif, dan secara bersama-sama, mereka siap untuk mendorong inovasi dan investasi dalam industri. Selain China, Singapura dan kota India di Bangalore, juga menjadi pusat inovasi agri-pangan.

Alasan Asia Hadapi Masalah Pangan

Menurut laporan yang dirilis (20/11), Asia tidak dapat memberi makan dirinya sendiri, melainkan mengandalkan impor dari Amerika, Eropa, dan Afrika, dalam jangka waktu yang panjang. Tentu saja, hal itu sesuai dengan hasil penelitian dari Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB tahun 2018.

"Secara umum, negara-negara di Amerika Latin, Afrika Timur dan Asia Selatan adalah pengekspor makanan bersih, sementara sebagian besar negara Asia dan Afrika lainnya tetap menjadi pengimpor pangan netto," kata Statistik dan Tren Utama dalam Perdagangan Internasional.

"Makanan, ini adalah topik sensitif, dan banyak perang dan banyak pemberontakan internal telah memperebutkan makanan dalam sejarah yang terletak. Dan itu mungkin akan terus terjadi, " kata Richard Skinner dari PwC.

Selain bergantung, Asia juga dipengaruhi oleh iklim dan pertumbuhan populasi, yang menyebabkan timbulnya masalah pasokan pangan, dan perubahan harga.

Cuaca ekstrem dapat mengurangi hasil panen dan mengubah struktur penanaman. Sehingga jumlah lahan subur untuk setiap orang di Asia diperkirakan akan menurun 5% pada tahun 2030.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat China Ganderungi Durian Indonesia, Total Permintaan Diprediksi Capai USD 8 Miliar
Masyarakat China Ganderungi Durian Indonesia, Total Permintaan Diprediksi Capai USD 8 Miliar

Petani perkebunan diminta untuk terus meningkat kualitas durian yang dijual.

Baca Selengkapnya
Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Makanan Terbaik di Dunia
Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Makanan Terbaik di Dunia

Indonesia menempati posisi ke-6 dalam 100 Destinasi Kuliner Terbaik di Dunia 2023/2024.

Baca Selengkapnya
Permintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Permintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024

Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Lemah Jantung, Hindari Makanan Asin
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Lemah Jantung, Hindari Makanan Asin

Pemilihan makanan yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

Baca Selengkapnya
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Hindari Konsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini saat Mengalami Masalah Tenggorokan
Hindari Konsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini saat Mengalami Masalah Tenggorokan

Pada saaat mengalami sakit tenggorokan, penting untuk melakukan berbagai cara agar masalah ini tidak memburuk.

Baca Selengkapnya