AS-China perang dagang, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi hanya capai 3,1 persen
Merdeka.com - Pakar Inovasi Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fithra Faishal Hastadi menilai dampak perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan China berisiko pada perekonomian global, termasuk Indonesia. Di tingkat global, perang dagang ini pun dapat memicu pelemahan ekonomi dunia.
"Ya dampaknya terhadap perekonomian dunia akan sangat negatif. Tidak hanya berdampak pada China dan Amerika dan Indonesia saja, melainkan seluruh dunia," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Sabtu (7/7).
Fithra mengatakan, perang dagang dari kedua negara tersebut setidaknya bisa mengakibatkan merosotnya pertumbuhan ekonomi dunia hingga 0,8 persen dari target International Monetary Fund (IMF) sebesar 3,9 persen.
"Kemungkinan besar dengan adanya proses perang dagang ini akan ada retaliasi dan lain lain, artinya maksimal pertumbuhannya hanya bisa sampai 3,1 persen," ujarnya.
Meski demikian, dia mengatakan imbas dari perang dagang sendiri terhadap Indonesia tidak begitu besar. Walaupun ada, kata dia, hanya mengkontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,1 persen saja. "Untuk indonesia sendiri sebenarnya karena kita konstribusi perdagangan internasional itu enggak terlalu besar mungkin tidak ada efek langsung," Imbuhnya.
Meski tidak berimbas langsung terhadap pertumbuhan Indonesia, namun dirinya mengaku khawatir apabila hal tersebut berlangsung secara terus menerus dilakukan oleh kedua negara tersebut. Untuk itu, dia menyarankan pemerintah agar mencari patner perdagangan dengan negara lain.
"Tetapi yang kita takutkan justru dampak jangka panjangnya karena biar bagaimanapun China dan Amerika adalah patner dagang terbesar kita dan koneksinya cukup kuat makanya ke depan seharusnya indonesia sudah mencari portofolio lebih banyak artinya mencari patner dagang non tradisional."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaBadak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya