Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan stok beras bakal cukup hingga akhir tahun. Dengan syarat, serapan gabah petani bisa mencapai 25 ribu-30 ribu ton per hari sepanjang April dan Mei.

"Kami sekarang hariannya menyerap gabah 20 ribu ton, akan bergerak ke 25 ribu-30 ribu ton," katanya saat mencanangkan akselerasi serap gabah petani (Sergap), di Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (26/3).

Tim Sergap dibentuk oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat, Perum Bulog, dan pemerintah daerah. Mereka, sepanjang tahun ini, telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras. Itu meningkat 420 persen ketimbang periode sama tahun lalu.

"Serapan kita 2 ribu ton per hari awalnya. Besoknya kami terima, baru satu minggu, sudah terserap 8000 ton per hari, jadi sudah 400 persen naik," katanya.

"Akselerasi Sergap oleh Perum Bulog perlu dilakukan sejalan dengan peningkatan produksi padi sekaligus untuk mengamankan gabah dengan kadar air 26 persen-30 persen, agar tetap dibeli dengan harga Rp. 3.700 per kilogram. Aku tidak mau petani rugi."

Diakuinya, cuaca buruk masih menjadi kendala pencapaian target penyerapan gabah 30 ribu ton per hari. Untuk mengatasi itu, pemerintah telah menyiapkan dryer atau alat pengering, benih gratis, dan asuransi untuk menutup kerugian petani jika terjadi gagal panen.

"Kami baru dari Bojonegoro ada 200 orang terima asuransi sekitar Rp 6 miliar-7 miliar, petani kami proteksi dari awal," katanya. "Ini pertama dalam sejarah ada asuransi pertanian, kalau dulu petani merugi mereka tanggung sendiri, sekarang tanggung asuransi."