4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Putuskan Resign dari Tempat Kerja
Merdeka.com - Pandemi covid-19 membuat perusahaan marak menawarkan program pensiun dini bagi karyawannya. Selain pensiun dini, perusahaan juga menunda program pengangkatan karyawan menjadi pegawai tetap hingga memangkas gaji pegawainya untuk sementara waktu.
Alhasil, banyak pekerja yang mulai memikirkan untuk untuk berhenti kerja atau bahkan mencoba berwirausaha. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan gaji lebih baik hingga kejenuhan menghadapi pekerjaan.
Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi wirausahawan, ada lima hal yang mesti dipersiapkan terlebih dahulu agar tidak menyesal di kemudian hari.
Berikut penjelasan dari berbagai sumber yang dikutip Merdeka.com, Senin (7/2):
1. Dana Darurat
Memperhatikan arus keuangan menjadi hal pertama yang harus kamu lakukan. Cobalah untuk menuliskan kebutuhan dalam rumah tangga di luar upah dan total tabungan yang dimiliki. Kemudian, jika memiliki pasangan, apakah Anda memiliki pekerjaan sampingan untuk menutupi jeda waktu selama berhenti bekerja?
Kemudian tambahkan kebutuhan lain seperti pergi berlibur, makan di luar atau restoran, atau jalan-jalan bersama anak.
Jika masih ada biaya yang kurang, buat lagi rencana untuk cara mendapatkan kelebihannya. Atau perlu menunggu beberapa bulan lagi untuk berhenti agar biaya yang dibayarkan tidak berasal dari utang.
2. Belajar Keahlian Baru
Keterampilan terkait digitalisasi menjadi aspek yang paling diminati perusahaan di era yang serba digital. Ini karena penyesuaian sikap konsumen yang lebih banyak beralih ke belanja online ketimbang konvensional.
Selain itu, banyak perusahaan yang bergerak di sektor digital juga menawarkan gaji yang lebih tinggi ketimbang perusahaan sektor lainnya. Jadi, segera asah keterampilan Anda untuk mengoperasikan berbagai aplikasi teknologi canggih untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
3. Hentikan Pengeluaran yang Tidak Perlu
Pakar keuangan konsumen, Andrea Woroch menyarankan untuk melihat lebih jauh kebutuhan yang Anda perlukan sebelum memutuskan untuk berhenti kerja. Contohnya, jika Anda tidak bekerja, Anda mungkin tidak membutuhkan mobil Anda, atau Anda mungkin dapat bertahan hidup hanya dengan mobil pasangan Anda.
Jadi, segera pertimbangkan untuk menjual mobil milik Anda. Anda mungkin bisa mendapatkan harga yang cukup bagus sekarang, dan menghilangkan tanggungan atas biaya service mobil.
4. Hindari Penggunaan Uang Pensiun
Sejumlah penasihat keuangan tidak menyarankan untuk mengambil keputusan mencarikan rekening pensiun Anda demi menutupi biaya cuti Anda selama beberapa bulan. Sebab, Anda bisa kehilangan lebih dari 30 persen dari total tabungan Anda antara pajak dan penalti penarikan awal, jika Anda melakukannya.
Tak hanya itu, biaya yang seharusnya bisa Anda nikmati di masa tua justru habis begitu saja di tengah belum pastinya pendapatan pekerjaan atau keberlangsungan usaha baru.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.
Baca SelengkapnyaMengutip Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016, THR Keagamaan adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada Pekerja.
Baca SelengkapnyaRamadan dan Lebaran identik dengan penyelarasan jam kerja untuk mengakomodasi puasa, pengaturan cuti bagi karyawan yang mudik, dan pengunduran diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaJangan hanya ikut-ikutan, persiapkan strategi yang tepat untuk resign setelah Lebaran.
Baca SelengkapnyaPengusaha harus memberikan kesempatan kepada pekerja/buruh untuk melaksanakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaDenda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca Selengkapnya