Ustaz Das'ad Latif: Jika Sudah Miskin, Ngontrak, Bertengkar Setiap Hari, Kapan Merasakan Kebahagiaan Dunia?
Das'ad Latif dengan gayanya yang khas menggambarkan kondisi pasangan yang hidup pas-pasan namun kerap terlibat pertengkaran.
Pendakwah Ustaz Das'ad Latif kembali menghibur masyarakat dengan humor yang cerdas dan penuh makna dalam ceramahnya. Dalam sebuah ceramah yang diambil dari kanal Youtube @DasadLatif, ia membahas tentang dinamika kehidupan rumah tangga, terutama bagi pasangan yang berada dalam kondisi ekonomi yang kurang baik.
Dengan menyelipkan lelucon, ia mengangkat realitas yang dialami oleh sebagian orang. Ia berpendapat bahwa pertengkaran dalam rumah tangga dapat dimengerti jika terjadi pada orang-orang kaya.
-
Kapan hidup menjadi bahagia? Be happy for this moment. This moment is your life.
-
Apa rahasia kebahagiaan dalam Islam? 'Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: Bersabar, bersyukur dan ikhlas.'
-
Apa rahasia kebahagiaan menurut Quotes Islami? 'Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: Bersabar, bersyukur dan ikhlas.'
-
Apa makna kata-kata islami tentang kehidupan? Kata-kata Islami tentang kehidupan mengandung petunjuk berharga yang dapat membantu kita menghadapi segala tantangan, suka cita, dan cobaan yang datang dalam perjalanan.
-
Kapan kita bisa merasakan bahagia? 'Ketika kehidupan memberimu seratus alasan untuk menangis. Tunjukkanlah bahwa kamu punya seribu alasan untuk bahagia.'
-
Apa tanda orang yang sulit bahagia? Setiap orang memiliki definisi serta ukuran kebahagiaan masing-masing, namun ada beberapa perilaku dan sikap yang umumnya menjadi penghalang menuju kebahagiaan.
"Jika orang kaya bertengkar, orang masih bisa memaklumi. Semua yang mereka inginkan dapat dibeli. Biarkan mereka bertengkar, karena mereka bisa membeli kebahagiaan dengan kekayaan yang mereka miliki," ujar Das'ad dalam ceramahnya.
Pasangan Miskin Sering Bertengkar
Namun, ia menekankan bahwa situasinya akan berbeda jika hal tersebut terjadi di kalangan orang-orang yang kurang mampu. Dengan gaya khasnya, Das'ad menggambarkan keadaan pasangan yang hidup dalam keterbatasan namun sering terlibat dalam pertengkaran.
"Jika kau sudah miskin, ngontrak, suamimu tidak menarik, istrimu juga tidak menarik, makan seadanya, bau badan, dan terus bertengkar setiap hari, kapan kau akan merasakan kebahagiaan di dunia ini?" ujarnya dengan nada humor, yang membuat para jamaah tertawa.
Menurut Das'ad, kemiskinan bukanlah alasan untuk terus-menerus berselisih. Ia mendorong pasangan yang mengalami kesulitan ekonomi untuk tetap menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
"Walaupun kita miskin, kita harus saling menghormati," tegas Das'ad,
Menurutnya, kebahagiaan rumah tangga tidak hanya diukur dari kekayaan materi. Ia juga menambahkan bahwa komunikasi yang baik dan rasa saling menghormati antar pasangan sangatlah penting, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit.
"Walaupun kita tidak kaya, kita tidak boleh bersikap kasar terhadap istri," imbuhnya.
Pesan ini kembali ditekankan oleh Das'ad dalam konteks menjaga keharmonisan meskipun dalam keterbatasan. Ceramah ini tidak hanya menyampaikan pesan moral, tetapi juga menghibur. Dengan cara berbicara yang lucu, Das'ad melanjutkan candanya tentang pasangan yang hidup miskin dan selalu bertengkar, tetapi tiba-tiba istri hamil lagi.
"Bertengkar terus, eh tiba-tiba hamil lagi," ucapnya, disertai gelak tawa dari jamaah yang mendengarkan.
Humor yang disampaikan dalam ceramah ini seakan menjadi refleksi bagi banyak pasangan yang mungkin tengah menghadapi masalah serupa dalam kehidupan sehari-hari. Das'ad tampaknya ingin menekankan bahwa kebahagiaan dalam sebuah rumah tangga tidak ditentukan oleh keadaan finansial, tetapi lebih pada sikap dan perilaku sehari-hari terhadap pasangan.
Meskipun dipenuhi dengan lelucon, ceramah ini menyampaikan pesan penting mengenai cara pasangan suami istri seharusnya menghadapi tantangan dalam kehidupan berumah tangga. Menurut Das'ad, kebahagiaan tidak dapat diukur dari seberapa banyak kekayaan yang dimiliki, melainkan dari seberapa baik kita saling memperlakukan.
Ia juga mengingatkan bahwa anak merupakan anugerah yang tidak dapat diukur hanya dengan aspek materi. Dalam konteks humor mengenai kehamilan di tengah konflik, ia seolah mengingatkan banyak pasangan yang lupa bahwa kehadiran anak dapat membawa berkah tersendiri meskipun dalam keadaan ekonomi yang sulit.
Pesan Das'ad yang mendorong masyarakat untuk menjaga keharmonisan meskipun dalam situasi finansial yang terbatas menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya diukur dengan uang.
"Harta yang melimpah tidak ada artinya jika rumah tangga terus dipenuhi dengan pertengkaran," tegasnya.
Dengan gaya khasnya, Das'ad berhasil menyampaikan pesan moral tentang kehidupan rumah tangga dengan cara yang ringan dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Ceramah ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi banyak pasangan untuk terus saling menghormati dan menjaga keharmonisan dalam segala kondisi.
Tontonlah Video Unggulan Ini:
Berikut adalah versi yang berbeda dari kalimat tersebut tanpa mengubah konteksnya:
Silakan lihat video ini tentang kurma yang berusia 4 tahun dan berbuah di Indonesia.