Skandal Adani Group di India, Lenyapkan Uang Rp1.800 Triliun dalam Waktu Singkat
Merdeka.com - Dunia dihebohkan dengan skandal perusahaan India Adani Group. Mereka diisukan mengalami kerugian yang sangat besar hingga melenyapkan uang Rp1.800 triliun akibat adanya tuduhan dari Hindenburg Research.
Tuduhan penipuan yang disampaikan oleh Hindenburg itu kemudian membuat Adani Group harus menelan pil pahit. Saham perusahaan tersebut terus mengalami penurunan.
Di dalam negeri Presiden Jokowi pun mewanti-wanti agar skandal Adani Group tidak terjadi di Indonesia. Simak ulasannya sebagai berikut.
Skandal Adani Group
Awal mula terjadinya kerugian besar perusahaan asal India itu ketika sebuah perusahaan investasi yang berbasis di New York, Hindenburg Research merilis laporan bahwa Adani melakukan manipulasi saham dan penipuan akuntansi selama beberapa dekade terakhir.
Selain itu, Hindenburg juga menuduhkan bahwa Adani telah membebani perusahaan dengan utang sangat besar. Ini berakibat pada masalah finansial yang dialami oleh seluruh perusahaan di Adani Group.
Akibat dari laporan yang ditulis oleh Hindenburg setebal 100 halaman inilah membuat para investor langsung menarik diri dalam sekejap. Hal ini membuat nilai saham Adani menjadi hancur.
Hindenburg menyampaikan bahwa Adani tidak mengungkapkan laporan keuangan dengan transparan kepada investor tentang hilangnya aset proyek kereta Api Carmichael Adani di Queensland itu telah kehilangan nilainya.
Adani Layangkan protes
©2021 REUTERS/Amit Dave
Konglomerat Adani Group yaitu Gautam Adani melayangkan kecaman terhadap laporan yang diterbitkan oleh Hindenburg itu. Bahkan Gautam mengatakan bahwa itu adalah tuduhan yang jahat dan tidak berdasar.
Adani Group juga kemudian menerbitkan sebuah sanggahan setebal 413 halaman dan menyamakan laporan perusahaannya dengan laporan Hindenburg. Mereka juga mengklaim bahwa transaksi yang dilakukan sudah diperhitungkan dengan benar.
Bahkan, dikatakan bahwa tuduhan Hindenburg terhadap Adani itu merupakan tindakan disengaja untuk menyerang ekonomi India yang sedang mengalami pertumbuhan.
Kerugian Adani
Akibat dari adanya skandal yang mencuat di publik, Adani Group pun mengalami kerugian tidak sedikit. Konglomerat yang memiliki tujuh perusahaan itu pun mengalami kerugian lebih dari Rp1350 triliun dalam sepekan dan sekarang sudah mencapai Rp1.800 triliun.
Saham-saham di Adani Group juga amblas. Tercatat pada Senin (6/2), Adani Enterprises terkoreksi 4 persen dan Adani Transmission terkoreksi 10 persen. Adani Green Energy, Adani Power, dan Adani Total Gas masing-masing turun 5 persen. Sementara Adani Port and Special Economic Zone terpantau menguat tipis 2 persen.
Sementara itu, kondisi pasar yang kacau tersebut juga mengurangi hampir USD 64,2 miliar dari kekayaan pribadi Adani, hingga membuatnya tidak lagi menjadi orang terkaya di Asia.
Jokowi Wanti-wanti
©2023 Merdeka.com
Jatuhnya Adani Group akibat dari adanya laporan dari Hindenburg tentang penggelapan dan penipuan itu membuat Pemerintah Indonesia menjadi waspada. Sebab, hal sangat merugikan itu tentu tidak boleh terjadi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo juga menyampaikan dalam pernyataannya untuk meminta Otoritas Jasa keuangan (OJK) melakukan pengawasan lebih ketat di sektor jasa keuangan.
Hal tersebut dimaksudkan agar bisa melakukan deteksi dini perusahaan nakal yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi negara.
"Hati-hati ada peristiwa besar minggu kemarin, Adani, di India. Makronya negara bagus, mikronya ada masalah. Hanya satu perusahaan, Adani kehilangan USD 120 mililiar. Pengawasan jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan Rp 1.800 triliun. itu seperempatnya PDB India hilang,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin, 6 Februari 2023.
(mdk/mff)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Haru Konglomerat Anant Ambani: Sering Sakit Sejak Kecil, Punya Asma Akut hingga Alami Obesitas 208 Kg
Putra bungsu Mukesh Ambani ini mengaku banyak mengalami masa-masa kritis dalam kesehatannya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaDivonis Mati Kasus Narkoba Jaringan Fredy Pratama, Ini Profil dan Kekayaan AKP Andri Gustami
ndri telah delapan kali melakukan pengawalan sehingga 150 kg sabu dan 2.000 butir pil ekstasi lolos beredar.
Baca SelengkapnyaDiduga Korupsi Rp6,2 Miliar, Kepala Dinas Perkim Rokan Hulu Ditahan
Herry ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara di Ditreskrimsus Polda Riau, Rabu, 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaSegini Kekayaan Anant Ambani Anak Konglomerat India yang Gelar Pesta Pranikah 3 Hari Berturut-turut
Sebagai anak dari orang terkaya di India, Anant mengelola kerajaan bisnis yang dibangun sang ayah.
Baca SelengkapnyaAksi Orang Terkaya India, Gandeng Disney Buat Bisnis Gabungan Senilai Rp133 Triliun
Nantinya, bisnis ini akan dipimpin istri Mukesh Ambani, Nita M. Ambani.
Baca Selengkapnya