Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda
Uniknya, sumur Nglinguk awalnya ditemukan warga pengrajin bata merah yang sedang mengambil tanah. Ketika digali lebih dalam, ternyata ditemukan sebuah tumpukan bata bekas sumur zaman Majapahit. Simak ulasannya.
Sumur Majapahit Ditemukan
Sumur yang diyakini sebagai sumur suci itu dikenal dengan nama Situs Sumur Nglinguk. Sumur yang berjumlah 48 itu merupakan peninggalan pada masa Majapahit yang berfungsi sebagai sumber kehidupan.
Sumur Nglinguk merupakan sumur yang dibuat dari batu bata. Dua berbentuk persegi dengan bahan bata berbentuk persegi panjang dan dua lainnya berbentuk bulat dengan bahan bata berbentuk lengkung.
berita untuk kamu.
Mengutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Sumur Nglinguk memiliki dua peruntukan.
Sumur yang berada di dekat bangunan suci selain untuk pengambilan air suci juga diperuntukkan bagi pengelola bangunan tersebut.
Sedangkan fungsi kedua, sumur yang berada di ladang merupakan bagian dari tempat tinggal masyarakat Majapahit pada masa lampau.
Ditemukan oleh Pengrajin Batu Bata
Salah satu keunikan dari sumur tersebut adalah perihal penemuannya. Sumur Suci Nglinguk sebelumnya hanyalah situs yang terkubur oleh tanah dan keberadaannya tidak diketahui oleh orang lain.
Namun, seorang pengrajin batu bata menemukan sumur tersebut secara tidak sengaja. Saat ia bekerja mengambil tanah di Dusun Nglinguk, ia tiba-tiba menemukan tumpukan batu bata yang tersusun rapi.
Usai digali lebih jauh, ternyata tumpukan batu bata itu adalah sebuah sumur. Awalnya, warga hanya menemukan tujuh sumur. Setelah dicari lebih jauh, sumur yang ditemukan warga saat ini berjumlah 48 sumur.
“Asal kondisinya itu tanahnya seperti gunung, pertama 2009 itu membuat bata merah, waktu saya nyangkul kelihatan ada bata. Bata itu saya gali ternyata berupa sumur. Sumur pertama itu 5 berdampingan, jaraknya dekat-dekat,”ucap warga pengrajin batu bata.
“Lalu jarak 2 bulan tambah lagi dua. Maka saya sebut sumur tujuh. Lalu kok tambah bulan saya kan buat bata merah, itu sumur kok tambah lagi-tambah lagi. Sekarang menjadi 48 sumur,” terang warga.
“Itu saya kan tiap hari membuat bata merah itu sama kakak saya. Kok sumur kok tambah-tambah, akhirnya sumur itu saya gali terus kok tambah-tambah. Akhirnya saya amankan, supaya kelihatan semua,” pungkasnya.
Diyakini sebagai Jebakan Kuda
Meskipun BPCB sudah mengidentifikasi situs tersebut sebagai sumur milik perumahan warga, namun, juru kunci Sumur Suci Nglinguk meyakini bahwa puluhan sumur yang berdekatan itu dibuat sebagai jebakan kuda.
“Kalau sekitar orang sini (fungsi sumur suci Nglinguk) itu tempat jebakan kuda. Masalahnya apa, sumur kok jaraknya dekat-dekat,” ucap juru kunci.
- Muhammad Farih Fanani
Temuan wadah air era Kerajaan Majapahit ini ditemukan di lahan pribadi milik warga setempat.
Baca SelengkapnyaPatung ditemukan saat penggalian di sebuah kota kuno Turki, yang telah dihuni sejak Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaKebun teh ini telah berganti kepemilikan berkali-kali seiring zaman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaPria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaMereka mengangkat cerita tentang hal-hal yang bisa menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan warga.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaMata uang emas ini sudah menjadi mata uang sejak zaman Kerajaan Samudra Pasai dan menjadi Dirham tertua yang pernah ada di Nusantara.
Baca Selengkapnya