30 Caption Mutiara Buya Hamka tentang Cinta sampai dengan Pendidikan, Bermakna Banget

Selasa, 17 Januari 2023 09:27 Reporter : Billy Adytya
30 Caption Mutiara Buya Hamka tentang Cinta sampai dengan Pendidikan, Bermakna Banget Buya Hamka. ©2020 biografi Buya Hamka

Merdeka.com - Caption mutiara Buya Hamka berisi tentang beragam aspek kehidupan, mulai dari percintaan hingga pendidikan. Pemilik nama asli H. Abdul Malik Karim Amrullah ini merupakan seorang ulama besar asal Sumatera Barat.

Buya Hamka lahir dari keluarga yang taat beragama. Kemudian ia tumbuh dewasa hingga menjadi seorang ulama cukup berpengaruh di masanya. Tak hanya menjadi seorang ulama, Buya Hamka dikenal sebagai sastrawan Indonesia.

Beberapa karyanya berbentuk buku yang sangat populer dibaca hingga saat ini. Salah satunya adalah Di Bawah Lindungan Ka'Bah (1936) hingga Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1937).

Ulama yang menghembuskan napas terakhirnya pada 24 Juli 1981 ini hingga kini karyanya masih tetap terkenang karena mengandung makna dan hikmah. Sebagai ulama sekaligus sastrawan, Buya Hamka ini sering membuat caption mutiara dan kerap dikutip oleh anak zaman sekarang. Dirangkum dari beragam sumber, Selasa (17/1) berikut adalah caption mutiara Buya Hamka tentang cinta sampai dengan pendidikan.

2 dari 4 halaman

Caption Mutiara Buya Hamka tentang Cinta

1. Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin.

2. Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.

3. Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi.

4. Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.

5. Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.

goerge rudy menjadi mualaf disaksikan oleh buya hamka
©2022 Merdeka.com/Youtube George Rudy Official.

6. Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.

7. Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu.

8. Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci.

9. Bangunlah kekasihku umat Melayu. Belahan asal satu turunan bercampur darah dari dahulu persamaan nasib jadi kenangan.

10. Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah.

3 dari 4 halaman

Caption Mutiara Buya Hamka tentang Kehidupan

buya hamka dengan bung karno dan oei tjeng hien dalam konsul muhammadiyah di bengkulu
Buku Hamka Ulama Serba Bisa dalam Sejarah Indonesia©2022 Merdeka.com

6. Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.

7. Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.

8. Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa

9. Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.

10. Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian.

4 dari 4 halaman

Caption Mutiara Buya Hamka tentang Pendidikan

1. Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa.

2. Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha.

3. Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.

4. Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.

5. Hanya menumpahkan air mata itulah kepandaian yang paling penghabisan bagi seorang wanita.

buya hamka

©2020 biografi Buya Hamka

6. Karena apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai bintang timur itu senantiasa menghilangkan susun kataku.

7. Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.

8. Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan itu.

9. Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.

10. Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri.

[bil]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini