Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lupis Mbah Satinem, Kuliner Legendaris di Sudut Kota Jogja

Lupis Mbah Satinem, Kuliner Legendaris di Sudut Kota Jogja Lupis Mbah Satinem. ©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Merdeka.com - Sejak jam 6 pagi, tangan tua nenek yang akrab disapa Mbah Satinem sudah sibuk. Memotong lupis dengan benang kasur yang Ia lilit di tangannya. Meletakkannya di daun pisang, dicampur dengan gatot, cenil yang kenyal sesuai dengan permintaan pelanggan.

Sentuhan yang paling magis ialah saat lumeran gula merah berwarna cokelat dituang di atas parutan kelapa. Rasa gurih dan manis nantinya akan melebur di dalam mulut. Perpaduannya sukses membuat ngiler.

Tak ada papan nama khusus di lapak wanita berusia 75 tahun ini. Namun, sebelum Mbah Satinem datang, para pembeli sudah menanti. Antrean pembelinya pun selalu mengular. Terlambat datang sedikit, bisa-bisa sudah kehabisan.

lupis mbah satinem©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Berada di sekitar 500 meter dari Tugu Jogja ke arah Barat, tepatnya di Jl. Bumijo No.50, Gowongan, Yogyakarta. Mbah Satinem terlihat duduk dengan dingklik mungilnya. Menggelar dagangannya, tampah berisi lupis yang dibalut dengan daun pisang pun sudah ia siapkan dari rumah. Gatot, cenil, tempat gula aren terlihat tersusun rapi di atas meja.

Sebelum Mbah Satinem membuka dagangannya, para pembelinya sudah mengantre. Lantaran antreannya panjang, Mbah Satinem memakai nomor antrean dari 1-50. Jika sudah mencapai urutan lima puluh, urutannya kembali lagi ke nomor satu lagi. Nantinya, Mbah Satinem akan siap melayani para pembeli satu persatu sesuai dengan nomor antrean.

Buka jam 6 pagi, lupis Mbah Satinem bisa ludes pukul 07.30 WIB. Beberapa pembeli sering kehabisankarena sudah tak kebagian. Tak boleh kesiangan, menikmati lezatnya lupis Mbah Satinem memang butuh perjuangan ya!

lupis mbah satinem©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Sajian lupis dengan siraman gula aren buatan Mbah Satinem memang sudah melegenda. Wanita lanjut usia ini sudah melakoni sejak tahun 1963. Lupis lezat hasil olahan tangan Mbah Satinem ini dibuat menggunakan resep turun menurun dari ibunya. Dulunya Mbah Satinem berjalan berkeliling pasar sambil menggendong dagangannya. Hingga akhirnya memutuskan menetap di sudut kota Pelajar ini.

Lebih dari separuh abad, cita rasa lupis Mbah Satinem tak pernah berubah. Mbah Satinem membuat jajan pasar dengan cara tradisional. Semua bahan dimasak menggunakan kompor kayu. Bahan-bahan yang digunakan pun tak ada yang menggunakan bahan pengawet makanan. Menjaga rasa kelezatan di setiap prosesnya.

lupis mbah satinem©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Sudah ada sejak puluhan tahun lalu, salah satu pelanggan jajan pasar racikan Mbah Satinem adalah Presiden kedua Indonesia, Soeharto. Menurut pengakuan Mbah Satinem, mantan orang nomor 1 di Indonesia ini selalu menyuruh ajudannya untuk membeli kue lupisnya. Tentu saja ini menjadi kebanggan tersendiri bagi Mbah Satinem.

Harga jajan pasar yang dijajakan terhitung tak mahal. Untuk harga lopis, gatot, tiwul dan cenil, Mbah Satinem biasa menjualnya seharga Rp 10 ribu per porsinya. Sedangkan untuk paket komplet berisi enam jenis jajan pasar dan biasa digunakan untuk acara syukuran, Mbah Satinem memasang tarif Rp 150 ribu.

lupis mbah satinem©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Terhitung, selama 58 tahun lamanya Mbah Satinem selalu semangat menjajakan olahan beras ketan ini. Tangan dengan guratan otot yang sudah terlihat jelas ini tak lelah memotong lupis bagian per bagian. Dicampur dengan cenil yang kenyal dan getuk singkong yang lengit. Terakhir di taburkan dengan gula merah. Sekali gigit, rasa asin manis pun langsung menari di lidah.

Mbah Satinem melayani para penikmat lupis buatannya dengan sepenuh hati. Telaten meracik satu per satu menjadi hidangan yang membekas di ingatan pembeli. Di usianya yang senja, ia terus berbagi kebahagiaan lewat cita rasa makanan tradisional.

Meskipun setiap hari buka, namun khusus selama Bulan Ramadan, Mbah Satinem meliburkan diri. Selama sebulan penuh Mbah Satinem tak berjualan. Ia ingin fokus beribadah.

(mdk/Tys)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Penjelasan Lengkap Marshanda Soal Artis yang Dilarang Bergaul Dengannya

Penjelasan Lengkap Marshanda Soal Artis yang Dilarang Bergaul Dengannya

Menurut Marshanda, penting untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada publik. Baginya, berbicara tentang hal yang mengganjal dapat memberikan rasa lega.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
150 Nama Bayi Laki-Laki Islami Berdasarkan Al-Quran, Indah dan Bermakna Mendalam

150 Nama Bayi Laki-Laki Islami Berdasarkan Al-Quran, Indah dan Bermakna Mendalam

Kumpulan nama bayi laki-laki Islami diambil dari Al-Quran dengan makna mendalam.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Uang Pengamanan Pemilu Didapat Bintara Polisi Lebih Tinggi dari Jenderal, Segini Jumlahnya

Uang Pengamanan Pemilu Didapat Bintara Polisi Lebih Tinggi dari Jenderal, Segini Jumlahnya

Wakapolda Banten mengumpulkan anggotanya untuk dibagikan uang pengamanan Pemilu, bintara dapat lebih banyak daripada jenderal.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Kultum Singkat dengan Beragam Topik Menarik, Jadi Referensi Ceramah Sholat Jumat

Kultum Singkat dengan Beragam Topik Menarik, Jadi Referensi Ceramah Sholat Jumat

Kultum singkat berisi tentang pesan-pesan positif untuk mengajak pendengarnya berbuat kebaikan serta kemuliaan.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Potret Lawas Dian Sastrowardoyo Bareng Bestie di Zaman SMA, Wajah Cantik Natural Disorot - Kompak Mirip Geng AADC Banget

Potret Lawas Dian Sastrowardoyo Bareng Bestie di Zaman SMA, Wajah Cantik Natural Disorot - Kompak Mirip Geng AADC Banget

Dian Sastrowardoyo sempat berbagi foto nostalgia dengan teman-teman SMA-nya di Instagram. Seperti adegan dalam film AADC, foto ini begitu memikat!

Baca Selengkapnya icon-hand
Mencari Jejak Keberadaan Pabrik Es Krim Milik Belanda di Jogja, Kini Hilang Tak Berbekas

Mencari Jejak Keberadaan Pabrik Es Krim Milik Belanda di Jogja, Kini Hilang Tak Berbekas

Kini hanya satu bangunan yang tersisa. Itupun kondisinya terbengkalai.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mencicipi Borondong Ibun, Pop Corn Tradisional Bandung yang Sudah Ada Sejak 1960-an

Mencicipi Borondong Ibun, Pop Corn Tradisional Bandung yang Sudah Ada Sejak 1960-an

Borondong Ibun jadi salah satu camilan legendaris yang harus dicicipi saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dulunya Hanya Bisa Dinikmati Kaum Bangsawan, Ini Fakta Sejarah Kuliner Garang Asem

Dulunya Hanya Bisa Dinikmati Kaum Bangsawan, Ini Fakta Sejarah Kuliner Garang Asem

Kuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mencicipi Kue Sagon, Jajanan Tradisional Khas Jogja yang Cocok Disantap Bersama Teh dan Kopi

Mencicipi Kue Sagon, Jajanan Tradisional Khas Jogja yang Cocok Disantap Bersama Teh dan Kopi

Di daerah lain, kue sagon memiliki variasi bahan dan rasa yang sedikit berbeda.

Baca Selengkapnya icon-hand
Cerita Test Drive Mitsubishi Xforce Ultimate CVT Taklukkan Gunung Kidul-Yogyakarta

Cerita Test Drive Mitsubishi Xforce Ultimate CVT Taklukkan Gunung Kidul-Yogyakarta

Test drive hari pertama Mitsubishi Xforce di Yogyakarta. Membelah Gunung Kidul, sisi selatan pantai selatan Jawa.

Baca Selengkapnya icon-hand
Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Gara-Gara Ade Armando, Kantor PSI DI Yogyakarta Didemo

Mereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Baca Selengkapnya icon-hand