Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hijrah Penjual Tempe Jadi Pengrajin Miniatur Kapal dalam Botol di Klaten

Hijrah Penjual Tempe Jadi Pengrajin Miniatur Kapal dalam Botol di Klaten Pengrajin Miniatur Kapal Dalam Botol Asal Klaten. ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Siapa yang tak tahu gantungan kunci botol kaca dengan miniatur kapal di dalamnya? Gantungan itu sangat familiar dan mudah dijumpai. Salah satu pengrajinnya ialah Agung Santoso. Aneka bentuk, warna, dan ukuran miniatur kapal bersarang apik di dalam botol kaca yang ia produksi di rumah Dukuh Ngaglik, Desa Klepu, Ceper, Klaten

Siapa sangka, sebelumnya Agung bukanlah seorang pengrajin atau seniman. Secara otodidak ia berhijrah, banting setir dari seorang penjual tempe menjadi pengrajin miniatur kapal dalam botol. Bermula dari faktor perekonomian yang jadi tuntutan. Bergelut dengan tempe, tahu, dan kerupuk tiap hari cenderung membuatnya jenuh. Jati dirinya muncul ketika menemukan ide untuk membuat kerajinan miniatur kapal.

Uniknya, kapal layar ini berada di dalam botol mungil. Tentu bukanlah perkara mudah bagi seorang pemula. Kesabaran dan ketelitiannya selama bertahun-tahun akhirnya berbuah manis. Tepatnya 10 tahun silam Agung mulai menggeluti kerajinan kapal dalam botol. Idenya muncul saat berada di Kota Yogyakarta. Hingga ia mencoba membuat miniatur kapal dalam botol mulai dari nol.

pengrajin miniatur kapal dalam botol asal klaten

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Minim pengetahuan, justru membuat Agung langsung mempraktikkan membuat miniatur kapal. Bahan seadanya dia manfaatkan mulai dari kayu bekas hingga limbah kain. Imajinasinya semakin liar saat bersentuhan langsung dengan material pembuat kapal. Ketekunan membuatnya semakin mahir membuat kapal mini di dalam botol.

Tak hanya memproduksi, dia juga memasarkan di tempat wisata Malioboro, Yogyakarta. Dari sana market penjualannya mulai berkembang. Hingga Ia punya relasi para pengepul yang berminat menjual miniatur kapalnya hingga ke berbagai kota di Indonesia.

Pendapatannya kini meningkat lebih jauh dibanding berjualan tempe. Kepiawaian membuat miniatur kapal selalu ia sempurnakan. Agar tampilan kerajinannya lebih menarik dan mengikuti perkembangan zaman.

pengrajin miniatur kapal dalam botol asal klaten

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Kerajinan miniatur kapal dalam botol bukanlah hal mudah bagi orang awam. Pasalnya, perbandingan skala kapal asli sangat jauh. Kapal yang begitu besar dijadikan miniatur dalam ukuran yang mini. Menyusunnya harus dilakukan di dalam botol.

Bayangkan, part seperti lambung kapal, helaian layar, tiang hingga tali dimasukkan melalui mulut botol. Lubang botol umumnya hanya berukuran sepertiga dari diameter botol. Butuh alat dan skill khusus untuk merakit kapal hingga terbentuk sempurna.

Hanya capit kayu, lidi hingga bekas jeruji yang mampu melintasi mulut botol yang sempit. Satu persatu mulai dari lambung kapal masuk ke dalam tubuh botol. Disusul dengan bagian lain dan direkatkan dengan lem secara perlahan.

pengrajin miniatur kapal dalam botol asal klaten

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Agung mendapatkan bahan pembuat kapalnya sebagian besar dari limbah. Kayu pada kapal dia dapatkan dari pabrik mebel di dekat rumahnya. Kayu yang digunakan adalah jenis Mahoni dan Sonokeling .Sedangkan botol kaca dari limbah obat, hingga botol minuman bekas yang dipasok dari Cirebon.

Sedangkan layar dan tali, Agung memanfaatkan tenaga ibu rumah tangga sekitar rumahnya. Hanya Agung dan keluarganya yang merakit miniatur kapal dalam botol. Baginya adalah sebuah skil rahasia, hanya keluarganya yang tahu agar miniatur kapal menjadi indah.

pengrajin miniatur kapal dalam botol asal klaten

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Tak disangka, hingga saat ini miniatur kapal dalam botol mampu terjual ke berbagai kota. Bermula dari Yogyakarta, Solo, Semarang, Makassar hingga Bali. Bahkan mampu menembus destinasi Wisata Nasional di Danau Toba hingga Pulau Komodo.

Tak hanya itu, berkat para pengepulnya produk Agung bisa dikenal dan dijual hingga Amerika, Bahama, Thailand, Jepang dan Turki turut memborong kerajinannya untuk dijual kembali di negaranya masing-masing.

Ukurannya beragam mulai dari 4 cm hingga 7 cm. Produksi kerajinannya saat ini hanya berfokus pada pemenuhan permintaan pengepul. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 1.5 juta. Semua tergantung pada ukuran dan faktor kerumitan saat merangkainya.

(mdk/Ibr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Proses Pembuatan Tempe dan Cara Mengolahnya secara Sehat, Penting Diketahui

Proses Pembuatan Tempe dan Cara Mengolahnya secara Sehat, Penting Diketahui

Proses pembuatan tempe tidak sesulit yang dibayangkan. Anda bahkan bisa mencobanya sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang sederhana.

Baca Selengkapnya
Adem dan Sejuk Banyak Pepohonan Bikin Betah, Begini Potret Kampung Condet di Jakarta Timur

Adem dan Sejuk Banyak Pepohonan Bikin Betah, Begini Potret Kampung Condet di Jakarta Timur

Terletak di Jakarta Timur, sebuah kampung nampak begitu sejuk. Seperti apa penampakannya?

Baca Selengkapnya
Tanpa Bahan Tambahan, Ini Cara Agar Tempe Tahan Lama Tidak Mudah Busuk

Tanpa Bahan Tambahan, Ini Cara Agar Tempe Tahan Lama Tidak Mudah Busuk

Dengan cara ini, tempe dapat tetap segar selama satu minggu tanpa perlu tambahan bahan apapun. Berikut adalah prosedurnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Megah Kelenteng Tertua di Jawa Timur, Bentuk Penghormatan terhadap Jasa Kapten Penyelamat Etnis Tionghoa

Potret Megah Kelenteng Tertua di Jawa Timur, Bentuk Penghormatan terhadap Jasa Kapten Penyelamat Etnis Tionghoa

Kelenteng ini merupakan kelenteng induk dari sembilan kelenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.

Baca Selengkapnya
Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan

Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan

Sudah luput dari sorotan, ini deretan potret kesederhanaan Isa 'Bajaj' di kampung halaman

Baca Selengkapnya
Penemuan Mutakhir pada Masanya, Ini Potret Serumbung Sumur Alat Penjernih Air ala Kesultanan Banten

Penemuan Mutakhir pada Masanya, Ini Potret Serumbung Sumur Alat Penjernih Air ala Kesultanan Banten

Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.

Baca Selengkapnya
Bikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta

Bikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta

Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
⁠⁠Mirip di Indonesia, Potret Pasar Tradisional di Spanyol Digelar di Pinggir Jalan Harganya Murah Meriah

⁠⁠Mirip di Indonesia, Potret Pasar Tradisional di Spanyol Digelar di Pinggir Jalan Harganya Murah Meriah

Penampakan pasar tradisional di Spanyol ini mirip dengan di Indonesia, menjual berbagai macam perabotan dengan harga yang sangat murah.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas

Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas

Di sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.

Baca Selengkapnya