Smartfren ujicoba teknologi Massive MIMO tembus kecepatan 59,43 Mbps
Merdeka.com - Smartfren melakukan uji coba teknologi Massive MIMO Base Stations dan Multi Antenna Space Division Multiple Access (SDMA) dengan ZTE. Melalui teknologi ini mampu menghasilkan jaringan dan koneksi yang lebih stabil.
"Ini seperti distribusi jaringan yang memungkinkan pengguna mendapatkan pengalaman berbeda. Sederhanannya, seperti jalan tol yang lebar dan terbagi. Jika sebelumnya ada dua lajur, maka dengan hadirnya dua teknologi itu jumlah lajur menjadi delapan," jelas VP Technology Relations & Special Project Smartfren, Munir SP saat berbincang dengan awak media di Serpong, Banten, Senin (16/1).
Uji coba ini memiliki dua tujuan pertama untuk mengoptimalkan jaringan 4G LTE Advanced sekaligus sebagai persiapan infrastruktur menyambut era 5G.
"Karena 5G is all about connection stability, tanpa adanya hal itu 5G hanya akan menjadi omong kosong belaka. Sehingga apa yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai pre -5G project," kata Chief Technology Officer Smartfren, Christian Daigneault pada kesempatan yang sama.
Dalam kesempatan itu, dijajal pula kecanggihan teknologi tersebut. Bertempat di Teraskota Mall, BSD City, kecepatan download mampu menembus angka 59,43 Mbps dan upload mencapai 7,44 Mbps.
Smartfren ujicoba teknologi Massive MIMO ©2017 Merdeka.com
Teknologi ini sendiri akan digunakan berdampingan dengan Base Transceivers Station (BTS) Smartfren baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun. Untuk awal ini, teknologi anyar ini baru ada di Jakarta dan Surabaya.
"Kuartal ketiga tahun 2017 ini, seluruh wilayah operasional Smartfren di Indonesia akan diterapkan," kata Munir.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
XL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaMomen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaYang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan akses internet.
Baca SelengkapnyaJaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaFitur baru tersebut diluncurkan perdana oleh Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia.
Baca SelengkapnyaKarena memiliki jaringan yang luas, banyak pemain global yang mencari Telkom untuk dijadikan partner.
Baca Selengkapnya