Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riset Lenovo; Generasi Gamers Berikutnya Tak Hanya Sekadar Stereotipe

Riset Lenovo; Generasi Gamers Berikutnya Tak Hanya Sekadar Stereotipe Ilustrasi game. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Saat industri gaming tumbuh menjadi salah satu industri hiburan terbesar di dunia, gamers-nya pun ikut berkembang. Dengan sejarah puluhan tahun, gamers kini ada di semua generasi dan semua bidang kehidupan. Bukan lagi stereotipe gamers jaman dulu: anak laki-laki yang betah di dalam kamar dan asik dengan perangkat gamingnya.

Karena ada perkembangan jenis gamers inilah, perusahaan atau pihak-pihak yang bergerak di industri gaming perlu melihat dan memahami siapakah gamers saat ini. Dengan memahami siapa target pasarnya, dan keberagamannya, maka akan lebih bisa memahami cara terhubung dengan kebutuhan mereka dan mereka bisa terus meng-upgrade sistemnya di masa depan.

Lenovo melakukan riset pasar yang mendalam untuk melihat siapakah gamers masa kini, khususnya untuk pemain PC gaming, dan menemukan ada lima segmen gamers, antara lain:

Hardcore: Gamer yang sudah bermain game selama 10 tahun lebih, dan bermain game demi passionnya. Biasanya usiany alebih muda dan fokus untuk memainkan games dengan multiplayers. Bermain game adalah prioritas utama mereka dalam mencari hiburan.

Avid: Gamer yang bermain game selama 9 tahun atau lebih. Mirip dengan hardcore, tapi avid gamer lebih sering bermain sendiri dan menikmati menonton streaming game. Mereka tidak begitu memperhatikan kualitas grafis sebagai prioritas.

Moderate: Gamer yang sudah bermain game selama rata-rata 15 tahun. Mereka biasanya agak lebih tua dibanding dua grup sebelumnya. Mereka suka bermain game tapi tidak senang menonton online streaming.

Casual: Gamer yang sudah bermain game selama rata-rata 16 tahun. Mereka suka memainkan single player game dan bermain saat ada waktu luang saja.

Casual Costumizers: Gamer yang sudah bermain game selama rata-rata 24 tahun. Grup ini sudah tidak begitu sering bermain game dibanding grup lainnya, biasanya memiliki PC gaming dan masih mengerti komponen terbaru dan cara membangun atau meng-upgrade PC nya.

Di antara lima grup ini, usia memainkan peran penting. Saat urusan kerja dan keluarga masuk ke aspek kehidupan, waktu tersedia untuk bermain game menjadi terbatas. Tapi hasrat untuk bermain dan keinginan untuk mendapatkan pengalaman gaming yang terbaik masih tetap ada.

"Bab kehidupan seorang gamer itu penting dan saat mereka semakin dewasa dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar, cara mereka bermain game pun berubah. Mereka bisa berubah dari hardcore gamer menjadi moderate gamer, tergantung pekerjaan atau kehidupan. Karena itulah kebutuhan akan gaming PC yang stylish tapi powerful yang memuaskan semua jenis gamer semakin tinggi," kata Sandhya Nagaraj, Costumer Insights Manager, Intelligent Devices Group, Lenovo.

Jadi siapakah gamer yang baru ini? Dari lima segmen gamer ini, disebutkan ada perbedaan dari seberapa sering mereka bermain, tapi ada satu persamaan, yaitu mereka ingin mendapatkan pengalaman gaming yang terbaik

Rata-rata gamer sudah bermain selama bertahun-tahun. Dengan rata-rata 14 tahun, jelas sebagian besar gamer saat ini adalah usia dewasa, yang bermain game sebagai bagian dari rutinitas kehidupan dewasanya. Mereka memiliki game sebagai salah satu pilihan untuk hiburannya

Secara rata-rata, gamer menghabiskan 7.5 jam per minggu untuk bermain video game, dengan 28% gamer bermain lebih dari 10 jam tiap minggu. Gamer punya kehidupan di luar gaming. Genre game yang paling terkenal adalah social/casual games dan first-person shooters. Genre mungkin berbeda tergantung wilayah, misalnya di Cina, multiplayer online games dan multiplayer online battle arena games lebih tinggi peminatnya.

Untuk waktu bermain, sebagian besar gamer memilih untuk bermain di malam hari (69% dari total waktu seharian), sementara sisanya untuk melakukan kewajiban di pagi dan siang hari. Sebanyak 14% gamer mengatakan mereka bisa bermain kapan saja mereka mau, tapi sebagian besar mengatakan bahwa pekerjaan (67%) dan keluarga (56%) kadang menjadi penghalang bagi mereka untuk bermain lebih sering.

(mdk/faz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia

Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia

Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang

Baca Selengkapnya
HP Gaming Ini Dibanderol Harga Rp 1 Jutaan, Begini Speknya

HP Gaming Ini Dibanderol Harga Rp 1 Jutaan, Begini Speknya

Ada beragam fitur menarik pada HP yang dikhususkan untuk game ini. Tertarik?

Baca Selengkapnya
Gen Z Merapat, Intip Inovasi On Device AI yang Jadi Game Changer dalam Hidupmu!

Gen Z Merapat, Intip Inovasi On Device AI yang Jadi Game Changer dalam Hidupmu!

AI on device siap mentransformasikan keseharianmu agar makin produktif!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bikin Ngeri! Bocah Laki-laki Lagi Asyik Main Ponsel Tiba-tiba Didatangi Macan Tutul, Sikapnya Justru Ramai Disorot

Bikin Ngeri! Bocah Laki-laki Lagi Asyik Main Ponsel Tiba-tiba Didatangi Macan Tutul, Sikapnya Justru Ramai Disorot

Begini momen seorang bocah laki-laki didatangi macan tutul saat asyik main game.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan

Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan

Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Simulasikan Karakter Orang saat Kiamat Pakai Game, Ini Hasilnya

Ilmuwan Simulasikan Karakter Orang saat Kiamat Pakai Game, Ini Hasilnya

Karakter orang akan terlihat bila mengetahui permainan akan berakhir seperti kiamat.

Baca Selengkapnya
Ganti HP Jadi Salah Satu Keinginan Orang Indonesia di Lebaran Tahun Ini

Ganti HP Jadi Salah Satu Keinginan Orang Indonesia di Lebaran Tahun Ini

Ini berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.

Baca Selengkapnya
Amerika Perlu Waspada, Milenial dan Gen Z di Asia Ogah jadi Buruh Pabrik

Amerika Perlu Waspada, Milenial dan Gen Z di Asia Ogah jadi Buruh Pabrik

Konsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Survei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja

Survei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja

Salah satu temuan paling signifikan dari survei ini adalah bahwa hal yang paling memengaruhi kebahagiaan Generasi Z adalah tujuan hidup mereka di tempat kerja.

Baca Selengkapnya