Ramai-ramai hapus aplikasi taksi Didi Chuxing
Merdeka.com - Ribuan pengguna aplikasi taksi online Tiongkok menghapus aplikasi taksi online paling populer di negara tersebut, yakni Didi Chuxing.
Hal ini dilakukan setelah dua penumpang perempuan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan pengemudi taksi online Didi Chuxing.
Sebagaimana dikutip Bloomberg via Liputan6.com, Selasa (28/8), Didi Chuxing telah menjadi bulan-bulanan warganet, pemerintah, dan media setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan penumpang perempuan oleh seorang pengemudi.
Parahnya, salah satu pelaku sebelumnya sudah mendapatkan banyak keluhan dari penumpang perempuan.
Dalam pernyataannya, perusahaan taksi online terkemuka Tiongkok ini pun memohon maaf atas kasus tersebut. Selain itu, dua petinggi di Didi Chuxing juga ditangguhkan dari jabatannya.
Pembunuhan penumpang perempuan ini terjadi dua kali dalam tiga bulan. Sebelumnya pada bulan Mei, seorang pramugari diduga dibunuh pengemudi.
Saat itu, sudah banyak warganet yang menyerukan untuk menghapus aplikasi Didi Chuxing dari smartphone mereka.
Bahkan seorang artis Tiongkok Wang Xiaochen yang punya 9 juta pengikut di jejaring sosial Weibo mengunggah screenshot bahwa dirinya telah menghapus aplikasi itu.
Dia menuliskan keterangan "goodbye". Bahkan, unggahan itu mendapatkan 285 ribu tanda likes dan lebih dari 40 ribu komentar.
Dalam komentar, warganet mengatakan, telah melakukan hal serupa. Tidak sedikit juga warganet yang mencuitkan keluhan tentang prosedur keselamatan Didi Chuxing yang dianggap tidak layak.
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaSebelum korban dibunuh, pelaku berkenalan melalui aplikasi 'Michat' meminta hasrat seksual dilayani.
Baca SelengkapnyaRatusan surat lamaran telah dikirim ke berbagai perusahaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia bertemu penumpang wanita cantik asal Inggris yang begitu ramah.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu berawal ketika Nico berkenalan dengan RR melalui aplikasi 'Mi Chat' untuk berkencan alias memuaskan hasrat birahi pelaku pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaD pun menjual korban melalui berbagai aplikasi kencan (dating apps) dan aplikasi pesan singkat dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaTuris kebanyakan membayar pungutan menggunakan online ke aplikasi Love Bali.
Baca Selengkapnya