Letusan gunung berapi Indonesia tertangkap citra satelit
Merdeka.com - Sebagai negeri dengan sejuta gunung berapi yang masih aktif, Indonesia menyimpan keeksotikan sekaligus bahaya dalam saat yang bersamaan. Hal ini pula yang terlihat dari citra satelit ruang angkasa yang dimiliki NASA.
Seperti yang dilansir oleh NBC News (15/2), Satelit Earth Observing-1 atau yang dikenal dengan EO-1 menangkap sebuah aktivitas tidak umum di salah satu gunung berapi di Indonesia. Adalah Gunung Berapi Paluweh, atau yang dikenal juga dengan Rokatenda yang terletak di sebuah pulau terpencil di Palu'e, Nusa Tenggara Timur yang mengeluarkan abu tipis mengelilingi pulau tersebut.
Erupsi ini sendiri diyakini telah terjadi pada tanggal 2 hingga 3 Februari lalu dengan mengeluarkan gas dan batu panas yang mengalir secara cepat menuju laut. Aliran berwarna coklat keabu-abuan ini dapat terlihat secara jelas melalui komponen satelit yang dinamakan Advanced Land Imager (ALI).
Gunung berapi ini sendiri terakhir kali aktif pada tahun 1985 dengan mengeluarkan erupsi. Sejak Oktober 2012 lalu, Gunung Berapi Paluweh kembali terlihat aktivitasnya dengan perkiraan akan terjadi letusan kembali. Bahaya tersebut akhirnya baru bisa diketahui sekarang meskipun dampaknya tidak terlalu parah dan mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.
Pulau Palu'e sendiri merupakan sebuah pulau yang dihuni oleh kurang lebih 10 ribu penduduk yang tersebar di delapan desa. Sebagian besar penduduk di sini menggantungkan hidupnya pada kegiatan pertanian mengingat suburnya tanah di sekitar gunung tersebut.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letusan terbaru gunung berapi di Semenanjung Islandia ini merupakan erupsi keempat sejak Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaPlanet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaRoket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang kembali memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter pada Rabu (17/4) malam. Letusan itu memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.
Baca SelengkapnyaSatelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaLetusan ini merupakan yang ketiga sejak Desember tahun lalu.
Baca Selengkapnya