Indosat Ooredoo Stock Trading: kontes anak muda main saham online
Merdeka.com - Pemenang kontes Indosat Ooredoo Stock Trading (ISTC) 2016 diumumkan pada Senin (3/4). Kontes berupa simulasi investasi di pasar modal ini dibuat operator Indosat Ooredoo bekerja sama perusahaan sekuritas Trimegah untuk menjaring investor baru di pasar modal Indonesia.
Untuk kategori pelajar, juara pertama diraih Firdaus Sahrul Anggara dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Sedangkan kategori non-pelajar diraih Dwi Winarno asal Depok, Jawa Barat. Para pemenang mendapat hadiah uang tunai dan penyertaan modal.
Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat Ooredoo, menjelaskan kontes simulasi kali kedua ini mengalami kenaikan jumlah peserta dari 8 ribu orang pada tahun lalu menjadi 10 ribu orang. Jadi ada peningkatan minat dari generasi muda untuk terjun di pasar modal. “Dengan antusiame peserta, kami percaya program ISTC merupakan salah satu program yang bisa mewujudkan Indonesia sebagai satu negara ekonomi terbesar di Asia,” ujar Alexander di sela acara pengumuman pemenang ISTC 2016 di kantor Indosat Ooredoo, Senin.
Alex juga berharap kontes ISTC bisa menarik dan meningkatkan kalangan muda lebih besar lagi untuk investasi di pasar modal. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, jumlah investor pasar modal Indonesia baru mencapai 564.952 single investor identification (SID).
"Jika dibandingkan populasi Indonesia, jumlah investor pasar modal Indonesia sebenarnya relatif rendah. Maka itu diharapkan event ISTC dapat menarik lebih besar lagi investor," pungkasnya.
Kontes ISTC ini berlangsung selama 4 bulan. Para peserta melakukan simulasi investasi pasar modal lewat aplikasi mobile milik Trimegah. Mereka melakukan investasi secara virtual dengan mengunakan data real time dari Bursa Efek Indonesia, meski hanya kontes simulasi. Para pemenang dilihat dari beberapa kriteria, seperti keberhasilan menentukan strategi investasi yang tepat, mendapat peringkat portofolio terbaik, membuat rencana ke depan sebagai investor, dan masukan pengembang pasar modal Indonesia.
Stephanus Turagan, Direktur Utama Trimegah Sekuritas, mengaku senang atas tingginya minat peserta di program ISTC 2016. Ini menandakan aplikasi mobile trading yang dikembangkan Trimegah untuk ISTC mendapat sambutan, baik dari para peserta dan masyarakat sudah semakin mengenal investasi.
"Kami sangat mendukung program ini karena kontribusinya dalam keuangan inklusif, khususnya pasar modal."
Firdaus Sahrul Anggara, pemenang pertama ISTC 2016 kategori pelajar, mengaku selama mengikuti lomba ISTC, dirinya banyak berinvestasi di sektor komoditas, karena tren reborn harga jual komoditas sejak awal 2016, seperti harga batubara. Karena itu, emiten sektor batubara dan minyak kelapa sawit mentah (CPO) menarik karena menawakan return tinggi.
"Sektor telekomunikasi juga, dengan tren digitalisasi di Tanah Air, maka prospek emiten sektor telekomunikasi tidak diragukan lagi," pungkasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaInvestor menagih janji program pasangan Prabowo-Gibran yakni makan siang gratis untuk anak sekolah dan pemindahan ibu kota ke IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaKesuksesannya di awal tahun 1990-an hancur oleh jatuhnya pasar saham di Thailand pada tahun 1994.
Baca SelengkapnyaI."Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi," ucap Direktur BNI, Ronny Venir.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca Selengkapnya