Grab Dapatkan Pendanaan Rp 42 Triliun Dari Invesco
Merdeka.com - Startup kendaraan online Grab mendapat investasi baru sebesar USD 300 juta (setara Rp 4,2 triliun) dari perusahaan investasi asal AS Invesco.
Dana segar ini merupakan bagian dari putaran investasi Seri H yang tengah berlangsung, dimulai dengan suntikan USD 1 miliar dari Toyota.
Mengutip laporan Tech Crunch via Tekno Liputan6.com, putaran Seri H yang telah didapatkan Grab diperkirakan saat ini mencapai angka USD 4,5 miliar. Hal ini berkat kontribusi dari sejumlah investor sepanjang 2018 dan awal 2019.
Kemudian pada April lalu, Grab menyebut masih akan membuka investasi baru hingga USD 2 miliar. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan tambahan modal hingga USD 6,5 miliar pada akhir tahun ini.
Pendanaan dari Invesco ini merupakan bagian pertama dari investasi tahap terbaru yang diumumkan. Namun demikian, diduga ada sejumlah investasi potensial lain yang kemungkinan bakal diterima Grab, misalnya dari PayPal, Ant Financial, dan lain-lain.
Sejauh ini, pihak Grab sendiri menolak berkomentar mengenai status investasi Seri H dan berapa banyak pendanaan yang telah diraih oleh perusahaan.
Meskipun investasi dari Invesco ini tidak sebanyak yang diberikan SoftBank (sekitar USD 1,5 miliar), dana segar ini bakal sangat bermakna.
Invesco sendiri merupakan perusahaan yang telah bergabung dengan Oppenheimer dan fokus memberikan pendanaan di negara berkembang.
Masih dari Seri H, Oppenheimer juga sebelumnya telah ikut berkontribusi mendanai Grab dengan nilai sekitar USD 403 juta. Dengan tambahan dari Invesco, nilai pendanaan dari perusahaan gabungan ini sekitar USD 700 juta.
Keputusan untuk menggandakan investasi di Grab tentu tidak terlepas dari berkembangnya bisnis Grab.
Dalam pernyataannya, Presiden Grab Ming Maa menilai Invesco merupakan "salah satu investor paling pintar di pasar negara berkembang." Apalagi, sebelumnya Grab telah mengakuisisi bisnis operasional Uber di Asia Tenggara.
Di Asia Tenggara, Grab kini bersaing dengan startup Indonesia Go-Jek yang mulai ekspansi ke negara lain seperti Vietnam, Thailand, dan Singapura. Ekspansi Go-Jek ini menyusul dari investasi yang diterima Go-Jek dari Tencent, Google, dan Warburg Pincus. Go-Jek pun kini tengah berupaya meningkatkan jumlah investasi hingga angka USD 2 miliar.
Grab sendiri juga menarget pendanaan dengan angka besar, dengan mengubah Seri H menjadi putaran pendanaan bertarget USD 6,5 miliar.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investor menagih janji program pasangan Prabowo-Gibran yakni makan siang gratis untuk anak sekolah dan pemindahan ibu kota ke IKN.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaAnda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSelain menggali alasan masyarakat masuk ke pasar kripto, survei Indodax juga mencari tahu preferensi masyarakat akan platform kripto yang mereka percaya.
Baca SelengkapnyaKesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca Selengkapnya