Diam-diam Pemilik Pornhub Ternyata Pernah Menempuh Pendidikan Rabi Yahudi

Situs ini mengundang banyak kecaman karena menyajikan konten-konten dewasa yang dapat dengan mudah diakses kalangan umum.

Meskipun dia tidak terang-terangan menyebut dirinya sebagai Rabi, tetapi riwayatnya ini telah terungkap di berbagai sumber.

Misalnya di dalam biodatanya di website Ethical Capital Partners (ECP), yang menyebutkan bahwa dia pernah mengikuti studi kerabian di Israel dan ditahbiskan pada tahun 2005.

Setelah tamat dari pendidikan kerabiannya, dia menempuh pendidikan hukum di Universitas Ottawa. Kini, dia dikenal sebagai seorang pengacara dan co-founder dari perusahaan ekuitas swasta ECP.

Meskipun diklaim perlu dilakukan verifikasi, bukan berarti semua aktor di dalam film porno tersebut perlu melakukan verifikasi juga.

“Verifikasi hanyalah lisensi untuk lanjut memposting video pemerkosaan dan video porno anak di bawah umur,” tulisnya.

Jangan lupakan kenyataan bahwa pornografi telah terbukti merusak kinerja otak jika ditonton secara terus-menerus. Jadi, sebenarnya tidak ada dampak positif apapun dari kehadiran platform dewasa seperti ini.

Apakah seorang Rabi boleh berkecimpung dalam dunia porno? Tentu tidak. Di dalam agama Yahudi, pornografi adalah sesuatu yang dilarang untuk dilakukan. Pemikiran mengenai hubungan seksual di luar pernikahan telah dilarang di dalam Kitab Taurat sendiri.

Berbagai kutipan dari kitab Yahudi juga telah menegaskan bahwa pornografi adalah perbuatan yang dilarang secara menyeluruh. Melihat ketelanjangan dalam bentuk apapun, kecuali pasangannya sendiri, adalah tidak boleh. Karena itu umat Yahudi juga diharuskan untuk menutupi diri mereka secara sopan.