Di Zaman Mesir Kuno Ada Sekte yang Mencampurkan Miras dengan Darah lalu Meminumnya, Terungkap Ini Tujuannya
Berikut adalah sekte zaman mesir kuno yang tak lazim.

Berikut adalah sekte zaman mesir kuno yang tak lazim.

Di Zaman Mesir Kuno Ada Sekte yang Mencampurkan Miras dengan Darah lalu Meminumnya, Terungkap Ini Tujuannya
Minuman beralkohol atau minuman keras (miras) biasanya identik dengan anggur atau hasil fermentasi bahan makanan lainnya.
Namun, berbeda dengan zaman Mesir Kuno yang membuat koktail dengan komposisi tidak lazim, seperti zat psikotropika dan cairan dari tubuh manusia.
Pada 2.000 tahun lalu koktail kuno ini diproduksi oleh sekte penyembah Dewa Bes atau manusia setengah kucing pada zaman dinasti Ptolemeus sebagai pemujaan kepada sang Dewa.
Melansir dari IFLScience dan Arkeonews Kamis, (7/9), Koktail kuno ini ditemukan dalam kapal yang menjadi koleksi Museum Seni Tampa, Florida. Setelah ditemukan, peneliti memeriksa cairan yang terkandung di dalam nya.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa miras ini mengandung tanaman psikotropika bernama Peganum Harmala atau dikenal sebagai Syrian rue.

Jejak tanaman psikotropika ini bukan hanya satu melainkan terdapat jenis lainnya yaitu Nymphaea caerulea atau air lili biru.
Bahan tersebut menurut peneliti akan menghasilkan alkaloid yang menyebabkan peminumnya merasakan halusinasi atau efek psikedelik ayahuasca.

Bahan-bahan penyebab halusinasi atau dikenal dengan Trippy ini ternyata tidak dikonsumsi begitu saja. Para peneliti juga menemukan bahan-bahan lainnya seperti buah yang difermentasi, royal jelly, bahkan protein dalam jumlah besar yang dihasilkan dari cairan tubuh manusia seperti darah, ASI, hingga cairan lendir yang diduga berasal dari mulut atau vagina.

Fakta yang uniknya lagi adalah, penganut sekte Bes ini memang sengaja mencampurkan berbagai tanaman, buah, hingga madu untuk menutupi rasa aneh yang dihasilkan dari cairan tubuh manusia.
Bagi mereka yang mempercayainya, minuman Sekte Bes ini kemudian dikonsumsi dan dianggap sebagai obat mujarab. Pemuja Bes biasanya meminum ini dengan cangkir keramik yang dihias kepala Bes.

Melalui penemuan ini juga menjadi misteri bagi para peneliti.
Pasalnya peneliti menemukan celah bahwa sebenarnya pada zaman Mesir Kuno masih banyak praktik aliran keagamaan yang belum terungkap sampai sekarang.
