Daftar Negara yang Pakai Spyware Pegasus Mata-matai Aktivis
Merdeka.com - Pemerintah otoriter berulang kali ketahuan menargetkan smartphone para aktivis, jurnalis, dan saingan politik dengan spyware Pegasus yang dibeli dari perusahaan Israel, NSO Group.
Alat pengawasan tersebut sering kali menargetkan perangkat iOS dan Android, yang tampaknya tidak mampu membendung ancaman tersebut. Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa skala masalahnya ternyata jauh lebih besar dan memberikan 'pukulan keras' terhadap pembuat perangkat teknologi seluler, terutama Apple.
Minggu ini sekelompok peneliti dan jurnalis internasional dari Amnesty International, Forbidden Stories, dan lebih dari belasan organisasi lain menerbitkan bukti forensik bahwa sejumlah pemerintah/negara di seluruh dunia--termasuk Hungaria, India, Meksiko, Maroko, Arab Saudi, dan Uni Arab Emirates--diduga menjadi pelanggan NSO Group.
Mengutip laporan dari Wired, Minggu (25/7), para peneliti mempelajari daftar bocoran 50.000 nomor ponsel yang terkait dengan aktivis, jurnalis, eksekutif, dan politisi yang semuanya merupakan target pengawasan potensial.
Mereka juga melihat secara khusus 37 perangkat yang terinfeksi atau ditargetkan oleh spyware Pegasus NSO yang invasif. Mereka bahkan membuat alat sehingga pengguna dapat memeriksa apakah iPhone-nya telah disusupi atau tidak.
NSO Group Membantah
NSO Group menyebut penelitian itu sebagai 'tuduhan palsu oleh konsorsium media'. Seorang juru bicara NSO Group mengatakan, "Daftar tersebut bukanlah daftar target Pegasus atau target potensial. Angka-angka dalam daftar itu tidak terkait dengan NSO Group."
NSO Group bukan satu-satunya vendor spyware, tetapi mereka memiliki profil tertinggi. WhatsApp menggugat perusahaan pada 2019 atas tuduhan serangan terhadap lebih dari seribu penggunanya.
Fitur BlastDoor Apple yang diperkenalkan di iOS 14 pada awal tahun ini adalah upaya perusahaan untuk menghentikan 'eksploitasi zero-click', serangan yang tidak memerlukan ketukan atau unduhan apa pun dari korban.
Akan tetapi, perlindungan itu tampaknya tidak bekerja dengan baik, sehingga Apple merilis patch untuk iOS guna mengatasi rentetan serangan spyware dari NSO Group.
Sejumlah peneliti keamanan mengatakan Apple dan Google harus berbuat lebih banyak untuk melindungi penggunanya dari alat pengawasan canggih itu.
"Ini jelas merupakan tantangan secara umum terkait keamanan perangkat seluler dan investigasi akhir-akhir ini," kata peneliti independen Cedric Owens.
"Infeksi zero-click Android dan iOS oleh NSO menunjukkan penyerang yang termotivasi dan memiliki sumber daya masih dapat membobol meskipun Apple telah memperkuat sistem keamanan pada produk dan ekosistemnya," sambung Owens.
Faktanya, peneliti Amnesty International mengatakan mereka lebih mudah menemukan dan menyelidiki indikator serangan pada perangkat Apple yang ditargetkan dengan spyware Pegasus daripada perangkat yang menjalankan Android.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahli Dibuat Terkejut, Bagian di HP ini Ternyata Bisa Merekam Aktivitas Orang Diam-diam
Ini letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru: Waspada Penipuan Bermodus Malware APK Pemilu
Kombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya
Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca SelengkapnyaPolisi Sita HP Milik Pelaku yang Ancam Tembak Anies, Tidak Ditemukan Senjata Api
Polisi berhasil menyita handphone yang digunakan pelaku.
Baca SelengkapnyaPemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik
PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaPolisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi Minta Partai Politik Perhatikan Keamanan Pemasangan APK di Jalan Layang
Khususnya terhadap siapa yang ditugaskan memasang APK agar memperhatikan keselamatan pengendara.
Baca Selengkapnya