Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bersiap New Normal, Akseleran Siapkan Strategi Mitigasi Risiko Kredit Macet

Bersiap New Normal, Akseleran Siapkan Strategi Mitigasi Risiko Kredit Macet Akseleran. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Menyambut New Normal atau tatanan normal baru, platform fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran menyiapkan sejumlah strategi untuk memitigasi risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) ketika para pelaku usaha kembali membutuhkan pinjaman.

Meski dibayangi pandemi Covid-19, selama lima bulan terakhir tahun ini Akseleran menyalurkan total pinjaman usaha Rp 300 miliar atau naik 5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran, mengatakan Akseleran masih fokus pada sektor konstruksi, pertambangan minyak dan gas, logistik, dan trading. Akseleran tetap berkomitmen untuk menyalurkan pinjaman usaha kepada setiap pelaku usaha yang mengajukan pinjaman (borrower) yang memang layak memperoleh pinjaman sekaligus mendukung mereka di saat situasi sulit seperti sekarang.

“Meski demikian, kami juga selalu memperhatikan untuk memberikan kenyamanan kepada para pemberi pinjaman (lender) Akseleran, terutama dalam masa pandemi seperti ini yang mana setiap lender cenderung lebih konservatif dalam menyalurkan pinjaman. Maka itu, penting buat kami untuk melakukan sejumlah strategi dalam memitigasi risiko terjadinya NPL,” ujar Christopher dalam rilisnya, Rabu (3/6).

Tiga Strategi Akseleran

Menurutnya, ada tiga strategi yang disiapkan Akseleran. Pertama, melakukan pengetatan dalam penilaian kredit terhadap calon borrower termasuk penilaian menyeluruh tentang dampak Covid-19 pada bisnis mereka. Kedua, pemantauan portofolio yang berkelanjutan dan ketiga penerapan asuransi kredit yang berkelanjutan.

Akseleran optimistis tingkat NPL-nya dapat tetap terjaga di bawah 1 persen hingga akhir tahun ini.

Christopher mengaku hingga akhir Mei lalu NPL Akseleran masih terjaga stabil di angka 0,67 persen dari total penyaluran pinjaman usaha atau mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dibanding NPL akhir April tahun ini.

“Kami terus menerus belajar dari pengalaman untuk selalu konsisten meningkatkan kualitas kredit di Akseleran. Khusus selama masa pandemi, kami meningkatkan credit underwriting standard kami lagi, yang mana kami lebih memilih untuk membiayai invoice financing dibandingkan receivable financing, meski bukan berarti receivable financing tidak bisa. Harapannya, dengan meningkatkan fokus penyaluran menjadi invoice financing, risiko kredit yang ada menjadi lebih kecil sehingga terlihat dalam dua bulan terakhir outstanding dan penyaluran invoice financing di Akseleran lebih besar daripada PO Financing. Artinya, mitigasi risiko yang baru tersebut sudah terimplementasi dengan baik,” paparnya.

Kami mendukung apa yang pemerintah lakukan. Ini bagus untuk tumbuhnya kembali dunia usaha dan berharap ada kenaikan penyaluran pinjaman usaha di Akseleran sekitar 35 persen pada Juni, yang terus berlanjut sampai akhir tahun dengan harapan lainnya agar tidak ada gelombang kedua dari pandemi, pungkas dia.

(mdk/sya)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini
Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Apabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Resmi Kolaborasi, J Trust Bank Kini Bisa Salurkan Pinjaman ke UMKM Lewat FIntech Dana.id
Resmi Kolaborasi, J Trust Bank Kini Bisa Salurkan Pinjaman ke UMKM Lewat FIntech Dana.id

Dengan kerja sama ini, mitra UMKM bisa memanfaatkan platform P2P lending Danai.id yang dikelola oleh PT Adiwisista Finansial Teknologi.

Baca Selengkapnya
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera

Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui

Baca Selengkapnya
20 Pinjol Masih Kurang Modal, Ini Langkah OJK
20 Pinjol Masih Kurang Modal, Ini Langkah OJK

OJK masih mengawasi fintech yang belum memenuhi ketentuan.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024 Naik Lebih dari 100%, Nilainya Triliunan
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024 Naik Lebih dari 100%, Nilainya Triliunan

PPATK mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya