Mendagri Setop Sementara Pembuatan e-KTP untuk WNA
Warga Negara Asing (WNA) yang mempunyai KTP elektronik, di Cianjur, Jawa Barat, sempat menjadi buah bibir. Namun, masalah tersebut sudah diselesaikan oleh Dukcapil Kemendagri.
Warga Negara Asing (WNA) yang mempunyai KTP elektronik, di Cianjur, Jawa Barat, sempat menjadi buah bibir. Namun, masalah tersebut sudah diselesaikan oleh Dukcapil Kemendagri.
Dia mengungkapkan, pembeda kartu identitas untuk warga negara asing saat ini secara kasat mata sama seperti dengan yang dimiliki warga negara Indonesia. Sehingga, imbuhnya, masyarakat awam mudah terprovokasi dengan informasi keliru.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Fathul Bari mengkritisi sikap Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang mengatakan hoaks soal adanya warga negara asing yang memiliki e-KTP. Fathul mengingatkan Hanif sebagai penyelenggara negara sedianya bijak dalam bersikap.
WNA yang memiliki Kitap (Keterangan Izin Tinggal Tetap) yang sudah melakukan perekaman sebanyak 235 orang (WNA) dan yang sudah cetak KTP-nya 116. Sedangkan (Sisanya) 177 belum bisa tercetak.
Bentuk e-KTP WNA hampir sama dengan e-KTP penduduk Indonesia pada umumnya. Namun, ada sejumlah hal yang membedakan yakni ada kolom kewarganegaraan dan masa berlaku tidak seumur hidup.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Jawa Barat buka suara terkait temuan daftar 17 warga negara asing (WNA) yang sudah memiliki KTP elektronik. Temuan yang membuat polemik itu terjadi akibat kesalahan teknis dalam meng-input Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Ratusan Warga Negara Asing (WNA) memegang e-KTP di Cianjur, Jawa Barat sempat buat heboh. Rupanya tak cuma di Cianjur, di Depok juga terdapat 12 WNA memiliki e-KTP. Mayoritas WNA pemilik e-KTP di Depok adalah warga Negara Korea. Mereka kebanyakan adalah mahasiswa.
Dia minta pihak terkait membeberkan jumlah data WNA yang memiliki e-KTP secara transparan.
Foto kepemilikan e-KTP tenaga kerja asing (TKA) asal China bernama Chen menjadi sorotan. Dalam foto yang beredar, bentuk e-KTP warga negara asing (WNA) hampir sama dengan e-KTP penduduk Indonesia atau WNI. Polemik kepemilikan KTP WNA tersebut akhirnya membuka tabir kekeliruan data yang dimasukkan oleh KPU.
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengatakan, temuan itu harus didalami lebih lanjut dan diproses aparat setempat. Namun menurut Bahtiar, saat Ditjen Dukcapil menyerahkan Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) kepada KPU RI pada tahun 2017 tidak ada NIK tersebut.
Nurudin mengatakan, dari 111 WNA pemegang KTP, rinciannya 57 orang berada di Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi 16 orang dan Kabupaten Sukabumi sebanyak 40 orang. Adapun rinciannya, sebanyak 28 orang warga China, 16 warga Korea Selatan, Australia tujuh orang, Pakistan enam orang.
Disdukcapil Cianjur mencatat ada 17 TKA yang memiliki e-KTP dengan kewarganegaraan beragam. Mulai dari China, Singapura, Prancis dan beberapa negara lainnya.
NIK WN China Terdaftar Atas Nama Bahar, ini Tanggapan KPU. Komisioner KPU RI Viryan Aziz segera berkirim surat ke dinas kependudukan sipil. Hal ini menyusul beredarnya pemberitaan warga negara asing yang memiliki KTP elektronik atau e-KTP.
Menaker Hanif Dhakiri yakin gambar KTP WNA China itu hoaks sebab sudah mendapatkan laporan dari timnya dan memastikan bahwa TKA yang memiliki e KTP tidak benar. Dia meminta masyarakat untuk mengecek kebenaran data agar tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks dan fitnah.
Mengacu pada Undang-Undang nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, disebutkan bahwa WNA diperbolehkan memiliki e-KTP. Ini tercantum dalam Pasal 63 dan Pasal 64 UU tersebut.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, WNA boleh memiliki e-KTP dengan catatan sudah memenuhi syarat. Salah satunya izin tinggal tetap sesuai dengan UU Administrasi dan Kependudukan (Adminduk).
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
Baca SelengkapnyaEmin menjadi agen BRILink sejak 2014. Agen BRILink Emin diberi nama BRILink Tapa.
Baca Selengkapnya