Survei Median: 44,6 Persen Pancasila Sudah Dilaksanakan dengan Baik dan Benar
Hal itu berdasarkan temuan dari survei berbasis media sosial facebook yang dilakukan oleh Media Survei Nasional (Median) yang digelar 30 Mei sampai 3 Juni 2021.
Hal itu berdasarkan temuan dari survei berbasis media sosial facebook yang dilakukan oleh Media Survei Nasional (Median) yang digelar 30 Mei sampai 3 Juni 2021.
Elektabilitas Risma moncer di survei Pilgub DKI yang dirilis lembaga riset Median dengan 23,5 persen.
PKS menyambut baik bilamana Risma mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI 2022. Menurutnya, siapa saja berhak untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI.
Direktur Riset Median, Ade Irfan Abdurrahman menyampaikan 48,0 persen dari 400 responden menyatakan sebaiknya Anies kembali mencalonkan diri sebagai gubernur.
"Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini siapakah yang akan anda pilih? 42,5 persen responden menjawab Anies Baswedan, 23,5 persen Tri Rismaharini," ucap Ade.
Median kemudian mengerucutkan 4 nama tokoh dengan elektabilitas tertinggi yaitu Anies Baswedan 42,5 persen, Tri Rismaharini 23,5 persen, Sandiaga Uno 5,5 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen.
Menurutnya ada tiga alasan teratas yang disampaikan responden terkait kekhawatiran terhadap China.
Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terbaru bertema 'Kuda Hitam Capres 2024 dan Persepsi Publik Atas Dinamika Sosial Politik Pasca 100 Hari Jokowi-Ma'ruf'. Hasilnya, Prabowo Subianto paling tinggi, dipepet oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, hanya konstituen PDIP yang sebagian besar mendukung wacana tersebut. "PDIP sebanyak 45,3 persen menyetujui pemindahan ibu kota ke Kalimantan, sedangkan 39,7 persen tidak setuju dan 15 persen tidak tahu," kata Rico di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Sebagian besar mereka yang tidak setuju berada di wilayah Pulau Jawa. Sebanyak 51,4 mereka yang tinggal di Jawa mengaku tidak setuju terkait wacana Jokowi yang terlihat tergesa-gesa itu.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, dari hasil survei, pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, bersaing ketat. Selisih elektabilitas keduanya kini hanya menyisakan 7,7 persen.
Arsul Sani tidak kaget melihat survei elektabilitas oleh Median. Dalam rilis terbarunya, mencatatkan selisih elektabilitas capres petahana Joko Widodo dengan Prabowo Subianto terpaut 9,3 persen, di mana Jokowi unggul di angka 47,9 persen.
Berdasarkan rekan jejak, menurut dia, Median pernah mengeluarkan hasil dimana pada Mei 2013 yang lalu, menempatkan PKS sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi di bawah PDIP dan Golkar menjelang Pemilu 2014.
Wakil ketua umum Gerindra itu mengklaim hasil survei Median mirip dengan survei internal mereka. Menurutnya, dalam survei internal BPN elektabilitas Prabowo terpaut hanya 4-6 persen dengan Jokowi. Sementara, survei Median menunjukkan keduanya terpaut 9,2 persen.
Kubu Jokowi-Ma'ruf tak percaya survei Median yang menyebut selisih elektabilitas dengan Prabowo-Sandiaga hanya tinggal 9,2 persen saja. Bahkan, kubu Jokowi menuding survei tersebut dipesan oleh kubu Prabowo untuk membuat framing di Pilpres 2019.
Mengenai hasil survei, Ace meragukan hasil elektabilitas lembaga survei Median. Sebab, dibandingkan beberapa lembaga survei yang sudah duluan merilis, hanya Median yang menyatakan elektabilitas inkumben Joko Widodo (Jokowi) di bawah 50 persen, dengan selisih di bawah 10 persen.
Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan jemaah haji sebelum bergerak ke Mekkah untuk menjalankan umrah wajib.
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk menggenjot realisasi investasi di IKN.
Baca Selengkapnya