Survei Median: China Dianggap Publik Negara Paling Mengancam
Merdeka.com - Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terkait persepsi dan harapan publik terhadap kemerdekaan Indonesia ke-75. Salah satunya adalah dengan menanyakan apakah yang menjadi ancaman Indonesia selama ini dari sisi negara luar.
Hasilnya, masyarakat menilai China sebagai negara yang paling mengancam Indonesia saat ini.
Peneliti Median, Rico Marbun mengatakan, pihaknya telah memberikan pertanyaan kepada responden, 'menurut anda, negara mana di dunia ini yang menjadi ancaman terbesar bagi Indonesia?'. Responden ditanya secara spontan tanpa diberi daftar pilihan.
"Hasilnya, China duduk di posisi pertama dengan perolehan 31,5% disusul Amerika Serikat (10,8%), Malaysia (4,3%), dan Israel (3,9%), dan Myanmar (3,0%) yang bertengger di posisi lima besar," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/8).
Menurutnya ada tiga alasan teratas yang disampaikan responden terkait kekhawatiran terhadap China.
"Di posisi pertama karena kekhawatiran atas tenaga kerja asing China (19,2%), isu laut China Selatan (6,8%), dan membahayakan kedaulatan Indoensia (6,8%)," ujarnya.
Survei ini dilakukan melalui telepon dilakukan pada 16-21 Agustus 2020. Sebanyak 466 responden berusia minimal 17 tahun berbasis rumah tangga dipilih secara acak bertingkat di 17 kota besar di Indonesia, yaitu Banda Aceh, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Makassar, Manado, Ambon & Jayapura.
Jumlah responden ditentukan secara proporsional di setiap kota. Dengan tingkat kepercayaan 95% & Margin of Error +- 4,5%.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaResponden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca SelengkapnyaDemografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasilnya, TNI memperoleh angka 85,8 persen dan Presiden 77,1 persen.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaAgresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.
Baca Selengkapnya