Cegah Kanker, Menkes Prioritaskan Deteksi Dini
Tidak hanya pada layanan kuratif dan rehabilitatif, Kemenkes memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama pada skrining dan deteksi dini.
Tidak hanya pada layanan kuratif dan rehabilitatif, Kemenkes memprioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama pada skrining dan deteksi dini.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) memiliki 4 pilar strategi utama untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Empat pilar strategi pertumbuhan tersebut mendorong terbentuknya inisiatif pertumbuhan pendapatan dan inisiatif manajemen biaya.
Aplikasi MySiloam telah meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengalaman pasien melalui fitur-fitur online yang melengkapi dan meningkatkan layanan offline RS Siloam. Pasien juga dapat menggunakan aplikasi MySiloam sebagai asisten virtual saat mengunjungi RS Siloam.
Pada 2022, MRCCC tercatat telah melayani lebih dari 91.000 pasien kanker, lebih dari 34.000 radioterapi, lebih dari 10.000 kemoterapi, lebih dari 4.600 prosedur pemindaian PET-CT Scan, dan melakukan lebih dari 2.900 tindakan operasi.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor kesehatan, selalu berupaya meningkatkan pengalaman pasien (Patient’s Experience) guna meningkatkan pelayanan sekaligus menumbuhkan kinerja perseroan.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), menghadirkan program Centers of Excellence (CoE). Program CoE berdampak terhadap pertumbuhan Average Revenue Per Occupied Bed (ARPOB) SILO mencapai Rp3,8 miliar pada pada 2021.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatat pengunduh aplikasi MySiloam meningkat selama pandemi Covid-19. Aplikasi MySiloam juga sudah diunduh lebih dari 890.000 pengguna atau naik 23 persen YoY sepanjang 6 bulan pertama 2022.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencatatkan pertumbuhan volume pasien pasca meredanya kasus Covid-19. SILO juga akan melanjutkan investasi besar-besaran dalam kemampuan medis.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) diproyeksi akan mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada 2022. Pertumbuhan kinerja SILO ini akan berimbas positif terhadap induk usahanya PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR).
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Maka dari itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya mengintegrasikan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System/HIS).
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) memacu digitalisasi melalui Prixa.ai dalam rangka mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan. Setelah ekspansi digital melalui aplikasi MySiloam, SILO telah melakukan investasi strategis di Prixa.ai.
Inovasi aplikasi digital seperti MySiloam diprediksi akan mendorong kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor kesehatan.
Pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) diproyeksi akan terus meningkat pada 2022. Hal tersebut turut berimbas positif terhadap PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) sebagai pemegang saham utama.
PT Ciptadana Sekuritas Asia, dalam laporan bertajuk Market Outlook 2022: Healthcare Sector, memprediksi kinerja sektor kesehatan Indonesia cenderung bertumbuh di tahun ini. Sejumlah faktor pendorong seperti permintaan terhadap layanan dan produk kesehatan yang terus meningkat.
Kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor kesehatan, diprediksi akan tumbuh stabil pada tahun ini. Di mana, perolehan pendapatan diprediksi mencapai Rp8,74 triliun dan laba bersih Rp641 miliar.
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) diprediksi memiliki pertumbuhan stabil di 2021 dan 2022 berkat sejumlah rencana ekspansi. Anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) ini berencana untuk menambah pengoperasian 2 rumah sakit baru setiap tahun.
PT RHB Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), semakin meningkat seiring dengan tingginya kebutuhan layanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Ini didukung oleh peningkatan bisnis dan harga saham yang konsisten sejak 2019, serta tercapainya rekor EBITDA sebesar Rp1,8 triliun dan margin lebih dari 28,9 persen, juga keuntungan bersih lebih dari Rp700 miliar.