Berlanjut dari situ, Putri kembali membantah Bharada E terkait menyuruh Kuat Maruf untuk membawa mobil Lexus dari Magelang menuju Jakarta. Karena, tak merasa menyuruh Kuat untuk membawa mobilnya.

Mulanya, Sambo mengonfirmasi pada Bharada E soal apa yan terjadi di Magelang. Sambo kemudian menceritakan pada Bharada E bahwa istrinya mengalami pelecehan. Di persidangan sebelumnya, Putri yang berada di Magelang mengaku menelepon Sambo dan mengatakan sudah dilecehkan Brigadir J.

Kondisi Putri Candrawathi terlihat sehat saat akan kembali ke Jakarta. Padahal di sepanjang persidangan kasus pembunuhan Brigadir Yosua digelar, kerap disebut pelecehan terjadi sehari sebelum atau 6 Juli 2022, tepat sehari sebelum kepulangan Putri dan para ajudan dari Magelang.

Hal itu dikatakan Putri menjawab pertanyaan majelis hakim terkait siapa saja yang menemaninya saat hendak isolasi mandiri usai dari Magelang, Jawa Tengah.

Putri Candrawathi pernah menjalani test poligraf pada September 2022 untuk mengetes kejujurannya dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat. Oleh Mabes Polri disebut hasilnya 93 persen akurat.

Putri berdalih. Meskipun ada Kuat Ma'ruf dan Bharada Richard serta ajudan yang lainnya, Ricky dianggap yang paling senior.

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hadir sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Senin (12/12). Sidang digelar atas terdakwa Bharada E, Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal.

Pengacara Bharada E kemudian mencecar Putri soal sikap Ferdy Sambo yang memang tidak bisa dibantah jika melakukan perintah. Bahkan ketika perintah itu diberikan untuk istrinya. "Karena karakter seorang polisi orang yang tegas," dalih Putri membela.

Putri Candrawathi dikonfirmasi Hakim Wahyu Iman Santoso soal sosok perempuan menangis di rumah Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Terlihat raut wajah Putri Candrawathi berubah. Alisnya mengkerut dan nada bicaranya tegas.

Putri mengaku saat itu ada di kamar sedang beristirahat karena tidak enak badan.

"Saya suka pusing karena sejak tahun 2011 saya pernah jatuh dan ada sedikit cedera di bagian punggung saya," ujar Putri di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12).

Momen Putri Candrawathi Dicecar Hakim Terkait Kematian Brigadir J. Dalam sidang kali ini Putri Candrawathi dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa dengan terdakwa Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. Putri dicecar hakim terkait sejumlah hal yang berhubungan dengan kematian Brigadir J.

Terungkapnya perihal tersebut berawal saat majelis hakim bertanya kepada isteri Ferdy Sambo terkait dengan sebutan Kepala Rumah Tangga (Karumga) terhadap Brigadir Yosua.

Momen itu terjadi tangga 3 Juli. Putri menyebut hari itu sebenarnya dia yang akan menyetrika baju anak-anaknya karena ART Susi ada keperluan. Kebetulan Yosua lewat dan melihat kemudian menawarkan bantuan. Dia sudah menolak tetapi Yosua bersikukuh membantu.

"Lalu kedua kalinya Dek Yosua mau angkat lagi, namun saya bilang sama Richard 'jangan dek, nanti kalau saya sudah kuat saya naik ke atas'," sambungnya.

Kemudian, hakim menanyakan kepada Putri Candrawathi apakah mempercayakan orang yang ditunjuk untuk mengelola keuangan.

Wajah Sendu Putri Candrawathi Jadi Saksi di Sidang Bharada Eliezer. Putri Candrawathi kembali menjalani sidang kasus pembunuhan Brigadir J. Namun kali ini dia tidak dihadirkan sebagai terdakwa, melainkan sebagai saksi untuk Bharada E, Bripka RR, & Kuat Ma'ruf. Raut istri Ferdy Sambo itu tampak sendu selama persidangan.

Putri melanjutkan, sebab kebutuhan operasional sebagai bendahara umum ibu-ibu Bhayangkari, aktivitas yang padat membuat Putri membutuhkan bantuan supir. Sejak saat itu akhirnya Ferdy Sambo, suami dari Putri, memberikan tugas tersebut kepada Yosua.