Pertikaian itu berawal dari jual beli sepeda motor antara anggota masing-masing kelompok pemuda. Pelaku yang belum bisa diungkap identitasnya itu merasa dipermainkan karena motor yang dijual tidak kunjung datang.

Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan pria tersebut bukan penculik. Tidak ditemukan bukti mengarah pada penculikan.

Lukman menjelaskan peristiwa bermula saat ada penertiban di lokasi yang dilakukan oleh sekuriti GBK. Penertiban dilakukan karena ada tanda dilarang berjualan di lokasi tersebut.

Selain mendukung proses hukum, Kemenpora juga telah berkoordinasi dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk memberikan catatan serius kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Hal itu bermula saat korban datang ke stadion menggunakan sepeda motor. Ternyata, saat itu sejumlah suporter Persib Bandung melakukan sweeping.

Polisi memburu pelaku yang merekam dan menyebarkan video sadis pengeroyokan Jakmania bernama Haringga Sirilla. Pemuda itu tewas dihajar sejumlah Bobotoh di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), menjelang duel Persib Bandung kontra Persija Jakarta, Minggu (23/9).

Aksi pemukulan tersebut tersebar dalam rekaman video berdurasi 29 detik di media sosial dan aplikasi pesan whatsapp. Dari Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi di sekitar stadion menjelang pertandingan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 32 Jakarta Selatan, Sujoko, menduga pihak itulah yang mengatur segala-galanya. "Kami mengira EO atau broker. Jadi mereka menginformasikan agar dua kubu ini bisa bertemu," kata dia.

Sebelas orang yang ditangkap saat itu sudah berstatus tersangka. Selain 11 orang tersebut, polisi juga menangkap 18 orang lainnya yang saat ini masih diperiksa. Pihak sekolah dan orangtua para pelajar tersebut juga sudah dipanggil. Dikarenakan pemeriksaan sedang berjalan, tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru.

anggota PP meminta jatah sembilan buah durian kepada anggota TNI AU Praka Ade Septiyanto dan rekannya Hendrik Kereh yang sedang berdagang.

Anaknya jatuh sakit, Kiek keroyok Narba karena dituding gunakan ilmu hitam.

Pelaku pengeroyokan jumlahnya puluhan orang dengan dengan mengendarai sekitar 20 sepeda motor.