Warga Palembang Kembali Terkena Peluru Nyasar Saat Penggerebekan Pelaku Narkoba
Kondisi mahasiswa tersebut sudah stabil dan diizinkan pulang. Petugas masih mengumpulkan keterangan untuk mengetahui kejadiannya.
Kondisi mahasiswa tersebut sudah stabil dan diizinkan pulang. Petugas masih mengumpulkan keterangan untuk mengetahui kejadiannya.
Selain itu, penyidik juga masih menunggu hasil uji balistik proyektil yang ditemukan di rumah korban. Karena itu, pihaknya belum dapat menyimpulkan jenis dan sumber peluru.
Razia narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel di bekas lokalisasi Kampung Baru Palembang dua hari lalu, diketahui tanpa koordinasi dengan Polri. Razia itu berakhir dengan adanya korban peluru nyasar.
Tembakan sempat terdengar beberapa kali. Namun, Akbar tidak mengetahui sumber dan penyebabnya.
Seorang anak baru gede (ABG), Muhammad Akbar Tanjung (17) menjadi korban peluru nyasar di dada kiri saat razia Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan di eks lokalisasi Kampung Baru, Palembang. Keluarga berharap kasus ini ditangani serius untuk dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Pihak keluarga juga mendesak polisi terbuka dalam mengusut kasus itu.
Ayah korban, Ramlan, minta pelaku dihukum mati.
Polisi tersebut diduga yang melepaskan tembakan saat melumpuhkan pengedar narkoba.
Soal proses penindakan dan hukuman terhadap anggotanya yang salah tembak, Kapolri sudah menyerahkan ke propam.
Warga menyayangkan sikap arogan polisi saat menangkap atau menggerebek pelakunya.
Informasi warga, di Kelurahan 13-14 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, kerap terjadi transaksi narkoba.
Polisi mempersilakan keluarga korban melapor dan meminta pertanggungjawaban.
Warga berkali-kali meminta polisi agar jangan menembak karena banyak anak-anak sedang main di lorong sempit itu.
Angga dikenal pendiam dan rajin menggaji.
Rombongan polisi yang berjumlah delapan orang tersebut langsung pergi dengan motor usai salah menembak.
Momen SBY sapa eks Menhan Ryamizard Ryacudu di acara halal bi halal abituren Akabri.
Baca SelengkapnyaPersoalan diawali dengan teguran sang kepala sekolah kepada guru olahraga. Kemudian berlanjut ke masalah serius.
Baca SelengkapnyaSidang sedianya dimulai pukul 08.00 WIB, namun ada beberapa pihak yang diketahui datang sedikit terlambat.
Baca Selengkapnya