Sebelum Angga tewas, warga berkali-kali minta polisi jangan menembak
Merdeka.com - Sebelum terjadi penembakan yang berujung tewasnya Rendi Anggara (10) terkena peluru nyasar, warga berkali-kali meminta polisi tidak menembak. Permintaan itu tak diindahkan dan menyebabkan korban tewas di tempat setelah timah panas mengenai bagian kiri kepalanya.
Di depan matanya, Sahadi (45) menyaksikan langsung detik-detik tewasnya Angga. Dia mengetahui persis kejadian itu. Sebelum kejadian, dia juga melihat pergumulan antara dua orang polisi dan terduga pengedar narkoba saat berusaha ditangkap. "Saya melihat langsung. Saya ada di rumah saat kejadian itu," ungkap Sahadi, Mingggu (6/12).
Dia menceritakan, ketika buruannya kabur, dua orang polisi langsung mengejarnya. Satu diantaranya melepaskan tembakan empat kali. Semuanya diarahkan ke terduga pengedar sabu.
Saat itu, warga berkali-kali meminta polisi agar jangan menembak karena banyak anak-anak sedang main di lorong sempit itu. Bahkan, warga berteriak sekencang-kencangnya dengan harapan polisi mendengar perkataan mereka.
"Saya juga teriak, jangan menembak. Di sini kan ramai, anak-anak pada main. Takut kena mereka, tapi polisi masih juga, sampai tiga kali menembak, bukan ke atas lagi," ujarnya.
"Nah, satu tembakan itu tembus pagar seng. Ternyata kena Angga yang main di sana," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca Selengkapnya