Bocah Angga yang tewas akibat peluru nyasar polisi dimakamkan
Merdeka.com - Rendi Anggara (10), bocah tewas akibat terkena peluru nyasar anggota Sat Res Narkoba Polresta Palembang pada Sabtu (5/12) siang, dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kandang Kawat, Lemabang, Palembang, Minggu (6/12). Ratusan warga mengantar korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Jenazah Angga dibawa menggunakan keranda jenazah dan digotong secara bergantian oleh warga dari rumahnya, di Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang. Ayah korban, Ramlan (41), tak sanggup menahan sedih.
Ramlan berharap kasus menimpa anak keempat dari lima bersaudara itu diusut tuntas. Dia meminta pelakunya juga dihukum setimpal.
"Pelaku yang menembak anak saya itu dihukum mati," kata Ramlan.
Ramlan menuturkan, tidak ada firasat terbesit di benaknya atas kejadian itu. Namun, Ramlan tak sanggup menahan air mata ketika teringat kebiasaan korban yang meminta uang sebelum berangkat sekolah.
"Dia anak yang rajin, ngaji pintar. Pagi-pagi minta duit buat ongkos sekolah. Saya tak tahan ingat cerita itu," ujar Ramlan sembari menahan sedih.
"Ini pasti karena kesalahan polisi. Harusnya penangkapan orang itu ada aturannya, jangan asal tembak. Kasihan anak saya, dia tidak bersalah," tutup Ramlan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPangkat anak lebih tinggi, sang ayah lantas memberi hormat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Kombes menceritakan bahwa sang ayah hanya seorang Tamtama TNI, kini dirinya selangkah lagi bisa jadi Jenderal Polisi.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli korban sejak pertengahan 2022 sampai 2023. A
Baca SelengkapnyaJarang ditemui, nama sang taruni cantik ini mampu mencuri perhatian sang komandan hingga ia memberikan reaksi tak terduga.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnya