Di kampung Laweyan banyak terdapat rumah-rumah kuno tempo dulu. Rumah-rumah itu merupakan milik para saudagar kaya di sana.
Baca SelengkapnyaAcara Grebeg Maulud digelar setiap tahun. Setiap perayaan itu menyimpan momen sejarahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaKanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo memutuskan mundur dari kontestasi Pilkada Solo 2024.
Baca SelengkapnyaPada saat berkuasa di Kasunanan Surakarta, Pakubuwono X kerap melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaDi pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Baca SelengkapnyaSosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi dan mengajarkan bahwa di balik ketegasan, ada niat baik untuk melindungi.
Baca SelengkapnyaPemandian yang kini dibuka untuk publik itu ternyata dulunya menjadi tempat mandi raja Surakarta.
Baca SelengkapnyaSolo merupakan kota dengan julukan kota budaya ini menyimpan segudang panorama dan pesona alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaDi sana ada beragam hiburan mulai dari pameran seni, pertunjukan musik, serta pasar barang antik murah meriah.
Baca SelengkapnyaSekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Legiun Canthang Balung mengalami pasang surut seiring perjalanan waktu
Baca SelengkapnyaSebuah video berisi perselisihan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat viral di sejumlah media sosial.
Baca SelengkapnyaStasiun Solo Balapan juga menambah toilet baru di zona 3 yang dapat dimanfaatkan pelanggan KA sebelum melewati boarding gate.
Baca SelengkapnyaGo Tik Swan tumbuh besar dalam lingkungan pembatik. Karya-karyanya dihargai oleh Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaSejarah menyebutkan bahwa penggunaan nama Semar awalnya dikarenakan kuliner ini menyerupai bentuk tubuhnya yang gemuk dan berisi.
Baca Selengkapnya