Transjakarta Tabrak Pos Lantas PGC
Kecelakaan menyebabkan lalu lintas sekitarnya padat. Penyebab kecelakaan belum diketahui sebab masih dalam penanganan polisi.
Kecelakaan menyebabkan lalu lintas sekitarnya padat. Penyebab kecelakaan belum diketahui sebab masih dalam penanganan polisi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjanjikan akan melakukan evaluasi terkait temuan polisi tentang penyebab peristiwa kecelakaan yang menimpa dua bus TransJakarta.
Polda Metro Jaya temukan kesalahan prosedur yang diterapkan PT Transjakarta terhadap para sopirnya. Sebab, pemeriksaan kesehatan yang ada di aturan baku tidak dijalankan sebagaimana standar medis.
Sambodo merinci, poin pertama meminta pengemudi bus Transjakarta dicek kesehatan secara rutin sebelum bertugas.
Dia menerangkan, penyakit epilepsi atau Ayan yang diderita oleh J kambuh seketika. Kehilangan kesadaran itu pun membuat pengemudi salah menginjak pedal.
Yusri menerangkan, mengacu penyelidikan terungkap penyebab kecelakaan akibat faktor human error. Dalam hal ini, pengemudi berinisial J diduga mengidap penyakit epilepsi atau lebih dikenal Ayan.
Penyidik Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melakukan gelar perkara pada Senin pagi. Namun, penyidik perlu memeriksa perlu memeriksa kembali dua saksi. Mereka adalah dokter dan Dirops Transjakarta. Sehingga, tak menutup kemungkinan akan ada gelar perkara lanjutan.
Akibat insiden itu, bus dengan rute Kampung Rambutan-Harmoni (7F) tersebut berhenti beroperasi sementara dan dikembalikan ke depo. Terhadap bus sedang dilakukan evaluasi dan investigasi untuk mengetahui penyebab insiden.
Sanksi tegas diberikan kepada sopir bus yang menabrak beton separator di Jl Gandaria City, Jakarta Selatan. Saat ini proses pemecatan yang bersangkutan sedang berjalan.
Sejauh ini, polisi sudah melakukan pemeriksaan tambahan sebanyak empat orang saksi. Sehingga total yang sudah diperiksa sebanyak 15 orang saksi termasuk seorang pengawas.
Lebih lanjut dia mengatakan, akibat kecelakaan tersebut bagian as roda depan bus mengalami rusak parah.
Argo mengungkapkan, saksi yang dimintai keterangan antara lain dari pihak HRD, mitra operator bus Bianglala Metropolitan (BMP), rekan kerja sopir bus, dan rekan satu indekos sopir bus.
Dia mengatakan untuk tiga pasien lainnya baru saja menjalani operasi setelah mengalami patah tulang akibat kecelakaan bus TransJakarta.
Argo mengatakan, hasil itu diperkuat dengan rekaman CCTV yang berada di lokasi. Ketika itu, satu dari dua bus TransJakarta yang mengalami kecelakaan sedang dalam kondisi berhenti di sekitar halte.
Latar belakang para saksi antara lain dari adalah penguji KIR dari Dishub, Kepala Operasi (Kaops) dari Transjakarta. Kemudian, pelaksana operasinya, HRD dari mitra operator bus Bianglala Metropolitan (BMP). Terakhir, satu orang ialah penumpang yang selamat dari kecelakan.
"Supaya lebih jelas, lebih pasti, kita menunggu pengumuman dari Polda," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan PT Transjakarta yang dipaparkan dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta bus yang terlibat kecelakaan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur pada Senin (25/10/2021) masih laik beroperasi.
Kewajiban ini, tertuang dalam dokumen penjelasan Transjakarta saat melakukan klarifikasi kepada Komisi B DPRD.