Kepala Operasi Transjakarta Diperiksa Polisi Terkait Kecelakaan 2 Bus di Cawang
Merdeka.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terus mendalami penyebab tabrakan beruntun bus Transjakarta di Jalan MT Hayono, Cawang Jaktim pada Senin (25/10/2021) kemarin. Ada 11 orang saksi orang saksi yang telah dimintai keterangan.
Salah satu saksi yakni Kepala Operasi TransJakarta. "Total selama dua hari sudah 11 orang saksi kita periksa, kata Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dihubungi awak media, Kamis (28/10).
Argo merinci, latar belakang para saksi antara lain dari adalah penguji KIR dari Dishub, Kepala Operasi (Kaops) dari Transjakarta. Kemudian, pelaksana operasinya, HRD dari mitra operator bus Bianglala Metropolitan (BMP). Terakhir, satu orang ialah penumpang yang selamat dari kecelakan.
Ke depan, Argo menyebut, pihaknya berencana memanggil saksi ahli dari pihak PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Hino Indonesia dan selama ini menjadi produsen sejumlah armada bus untuk PT Transjakarta.
Dalam hal ini, saksi ahli diminta melakukan cek fisik kendaraan.
"Kita panggil untuk mengecek kondisi kendaraan," ujar dia.
Sebelumnya, Korlantas Polri ikut melakukan olah TKP pada Selasa (26/10/201) kemarin. Dalam hal ini, tim penyidik menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).
Argo menerangkan, teknologi yang dimiliki oleh tim TAA mampu menggambarkan secara visual untuk membantu mengungkap kecelakaan.
"Kami sudah bekerjasama dengan tim TAA Korlantas Polri. Nanti di situ ada grafik video, secara visual dan pengukuran dari lokasi itu," ucap Argo, Selasa (26/10/2021).
Argo menjelaskan hasil analisis tim TAA mengungkap bahwa pengemudi bus Transjakarta berinisial J melaju dengan kecepatan sekitar 55,4 km/jam sebelum menabrak bus Transjakarta di depannya.
"Perhitungan dari petugas kurang lebih kecepatan sekitar 55,4 km/jam pada saat terjadinya kecelakaan tersebut," ujar dia.
Argo menambahkan, setelah tertabrak, bus Transjakarta yang berada di depan terseret hingga 17 meter.
"Jadi bus yang ditabrak mengerem kurang lebih sekitar 17 meter setelah 17 meter baru berhenti dan di situlah korban dievakuasi ada dua yang tidak tertolong sopir dan penumpang," ucap dia.
Argo mengatakan, hasil itu diperkuat dengan rekaman CCTV yang berada di lokasi. Ketika itu, satu dari dua bus TransJakarta yang mengalami kecelakaan sedang dalam kondisi berhenti di sekitar halte.
"Bus itu ambil penumpang tak lama berselang dari rekaman CCTV itu langsung ditabrak dari belakang," tandas dia.
Akibat kecelakaan, 33 orang menjadi korban. Adapun 2 orang diantaranya meninggal dunia. Dia adalah supirnya inisial J dan seorang penumpang yang duduk di bagian depan. Kemudian, 5 orang menderita luka berat dan sisanya 26 luka ringan.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaBus yang mengangkut rombongan pelajar dari Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bus yang mengangkut rombongan pelajar dari Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5) malam. Sejumlah korban dilaporkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kepolisian menyimpulkan kecelakaan yang dialami bus disebabkan karena human error atau kelalaian manusia.
Baca SelengkapnyaMenurut Wiyagus, langkah pertama yang dilakukan polisi dalam musibah ini yaitu proses evakuasi seluruh korban ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi sedang mendalami terus kasus ini dengan mencari alat-alat bukti.
Baca Selengkapnya