Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyampaikan dari hasil gelar perkara yang dilakukan, sopir Bus Transjakarta berinisial YH tidak ditetapkan sebagai tersangka, karena unsur minimal dua alat bukti yang tidak terpenuhi.

"Misalnya, selama mengemudi tidak boleh pegang telepon mungkin prosedur seperti itu yang diharapkan bisa dilakukan perbaikan di TransJakarta. SOP itu sifatnya dinamis setiap detik bisa berubah tergantung situasi," ujar Soerjanto.

Rekomendasi polisi itu misalkan terkait jam operasional kerja dan jam istirahat para sopir.

Polisi menyinggung salah satu Pasal dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Disebutkan bahwa setiap perusahaan angkutan umum harus mematuhi jam operasional dari pengemudi.

Sambodo merinci, saran khususnya berkaitan dengan perbaikan pada sistem kerja sopir dan pengawasan internal Transjakarta.

Ia menegaskan, apa yang disampaikannya itu merupakan suatu peringatan terhadap pihak Transjakarta.

Dirut Transjakarta Muhammad Yana Aditya membantah para sopir Bus Transjakarta yang bekerja melebihi jam atau lebih delapan jam dalam sehari. Menurutnya, aturan tersebut tidak ada dalam SOP (Standar Operasional Prosedur).

Rekomendasi itu akan diikuti PT Transjakarta termasuk pihak ketiga atau operator. Di mana dalam jumpa pers ini turut dihadiri dari pihak Mayasari, PPD, Pahala Kencana, Bianglala, Kopaja, dan Steady Safe selaku operator mitra dari Transjakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, human error bisa saja terjadi karena ada kelemahan pada sisi manajemen SDM di perusahaan Transjakarta. Ada pengawasan yang tidak ketat hingga membuat driver tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Soerjanto menambahkan, salah satu dugaan berulangnya insiden kecelakaan dalam waktu sepekan terakhir adalah faktor manusia. Karenanya, KNKT akan melihat bagaimana faktor tersebut di dalam struktur Transjakarta secara detil.

Sambodo mengatakan, pihaknya juga akan sejauh mana pihak manajemen memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP).

Dia menambahkan, selain adanya seorang yang menyeberang tidak pada tempatnya, pengemudi juga mengeluhkan pencahayaan yang minim di lokasi kejadian.

Imbas Kecelakaan, Transjakarta Hentikan 229 Busnya Beroperasi. PT Transjakarta menghentikan operasional 110 unit bus dari operator Mayasari Bhakti dan 119 bus dari operator Steady Safe. Kedua operator itu merupakan mitra PT Transjakarta. Hal ini sebagai buntut dari beberapa kecelakaan armada bus Transjakarta.

Akibat tabrakan tersebut, armada TransJakarta itu mengalami kerusakan pada bodi bagian depan kanan pecah.

Argo menerangkan, pengemudi dipersangkakan melanggar Pasal 310 ayat 2 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

DPRD DKI menyayangkan tidak ada komitmen serius terhadap keselamatan penumpang karena setelah empat kecelakaan baru dilayangkan permohonan audit. Meski demikian, audit KNKT diharapkan tidak sekadar insiden kecelakaan, namun juga audit keuangan dan manajemen PT Transjakarta secara menyeluruh.

Azis menjelaskan, audit dimaksudkan agar publik bisa mengetahui persis sebab kejadian yang membahayakan nyawa terus berulang.

Akibat tabrakan tersebut korban berinisial RH meninggal dunia di tempat, lalu di bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan penanganan lanjutan.